Bansos Sembako Digulirkan, Eeng Risky: Semoga Tidak Dipolitisasi Dan Dijadikan Alat Pencitraan

Eeng Risky, Aktivis kemasyarakatan Situbondo

 

Example 379x315

Situbondo, sbiews.id (01/03/24) – Eeng Risky, seorang aktivis kemasyarakatan yang dikenal karena kepeduliannya terhadap kesejahteraan rakyat, mengungkapkan keprihatinannya terhadap potensi politisasi bantuan sosial oleh penguasa.

 

Menurutnya, mengarahkan perhatian pada bantuan sosial sebagai alat politik dapat menghasilkan blunder yang memalukan bagi pemerintah, serta menciptakan citra yang salah bahwa penguasa bangga memperlihatkan kemiskinan rakyatnya.

 

“Dalam hal ini, pemerintah seharusnya mengambil pendekatan ‘jangan hanya memberikan ikan, tapi ajarkan mereka cara memancing’,” ujar Eeng.

 

Pendekatan ini menekankan pentingnya memperkuat kemampuan dan kemandirian masyarakat, sehingga mereka dapat bangkit dari ketergantungan terhadap bantuan sosial.

Foto: ilustrasi pembagian sembako

 

Eeng juga menyoroti perlunya penguasa untuk lebih berfokus pada program-program yang produktif dan berkelanjutan, daripada mengandalkan bantuan tunai atau sembako yang bersifat sementara dan hanya terkesan sebagai pencitraan.

 

Menurutnya, investasi dalam pendidikan, pelatihan kerja, dan pembangunan infrastruktur adalah langkah-langkah yang lebih efektif dalam mengatasi kemiskinan jangka panjang.

 

Eeng berharap agar penguasa dapat lebih memprioritaskan upaya-upaya yang dapat memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan, serta menghindari penyalahgunaan bansos untuk kepentingan politik yang sempit.

 

Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat melihat adanya perubahan nyata dalam peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial. Kritik ini menjadi semakin relevan menjelang pilkada serentak di Indonesia, termasuk di Situbondo dan daerah lainnya.

 

Pewarta: Red/Tim

Narsum: Eeng Risky

Editor: Redaksi

Baca Juga:
Komisi III DPRD Situbondo Akhirnya Buka Suara Terkait Polemik Anggaran Belanja Media
error: