Eeng Risky, Aktivis kemasyarakatan Situbondo
Situbondo, sbiews.id (01/03/24) – Eeng Risky, seorang aktivis kemasyarakatan yang dikenal karena kepeduliannya terhadap kesejahteraan rakyat, mengungkapkan keprihatinannya terhadap potensi politisasi bantuan sosial oleh penguasa.
Menurutnya, mengarahkan perhatian pada bantuan sosial sebagai alat politik dapat menghasilkan blunder yang memalukan bagi pemerintah, serta menciptakan citra yang salah bahwa penguasa bangga memperlihatkan kemiskinan rakyatnya.
“Dalam hal ini, pemerintah seharusnya mengambil pendekatan ‘jangan hanya memberikan ikan, tapi ajarkan mereka cara memancing’,” ujar Eeng.
Pendekatan ini menekankan pentingnya memperkuat kemampuan dan kemandirian masyarakat, sehingga mereka dapat bangkit dari ketergantungan terhadap bantuan sosial.
Eeng juga menyoroti perlunya penguasa untuk lebih berfokus pada program-program yang produktif dan berkelanjutan, daripada mengandalkan bantuan tunai atau sembako yang bersifat sementara dan hanya terkesan sebagai pencitraan.
Menurutnya, investasi dalam pendidikan, pelatihan kerja, dan pembangunan infrastruktur adalah langkah-langkah yang lebih efektif dalam mengatasi kemiskinan jangka panjang.
Eeng berharap agar penguasa dapat lebih memprioritaskan upaya-upaya yang dapat memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan, serta menghindari penyalahgunaan bansos untuk kepentingan politik yang sempit.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat melihat adanya perubahan nyata dalam peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial. Kritik ini menjadi semakin relevan menjelang pilkada serentak di Indonesia, termasuk di Situbondo dan daerah lainnya.
Pewarta: Red/Tim
Narsum: Eeng Risky
Editor: Redaksi