Berita  

Bupati Situbondo Sidak RSUD Abdoer Rahem, Soroti Transparansi Anggaran dan Pola Pikir Manajemen

Situbondo — Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio) bersama Wakil Bupati Ulfiyah, S.Pd.I., melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoer Rahem Situbondo, Senin (8/4).

Kunjungan ini merupakan rangkaian agenda pengawasan setelah sebelumnya menyasar Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Pemukiman (DPUPP) serta Dinas Kesehatan (Dinkes).

Example 379x315

 

Mas Rio menyapa beberapa pasien RSAR

Dalam sidak tersebut, Direktur RSUD Abdoer Rahem, dr. Roekmy Prabarini Ario, memaparkan kondisi keuangan rumah sakit, termasuk alur pemasukan dan pengeluaran, serta rincian gaji dan jasa pelayanan (Jaspel) yang diterima para pegawai, baik ASN maupun tenaga kontrak.

Ia juga menjelaskan sumber pemasukan tambahan dari penyewaan fasilitas rumah sakit kepada pihak ketiga seperti lapak kuliner, kios, dan lahan parkir.

Namun, suasana sempat memanas ketika Bupati Mas Rio menginterupsi saat Direktur Roekmy menyebutkan adanya “target pendapatan”.

Bupati muda itu menanggapi tegas, “Berarti ini berharap agar banyak orang yang sakit. Gak boleh gitu. Pola pikirnya jangan begitu!” ucapnya dengan nada kecewa.

Situasi kian tidak kondusif saat pemaparan lanjutan dari pihak rumah sakit terlihat tidak maksimal. Direktur Roekmy tampak gugup dan menyerahkan pemaparan kepada tim keuangan, yang juga tidak mampu menjelaskan secara gamblang.

Bahkan ketika materi pemaparan disebut baru dirilis dan ditugaskan kepada staf, pegawai yang dimaksud pun tampak kebingungan saat menyampaikan penjelasan.

Melihat ketidakjelasan data yang disampaikan, Mas Rio langsung berdiri dan memerintahkan, “Sudah, saya minta data anggaran pemasukan dan pengeluaran secara detail segera!”

Dalam konferensi pers usai sidak, Bupati Rio menegaskan bahwa keterbukaan anggaran merupakan hal penting untuk menjamin pelayanan publik berjalan maksimal.

“Saya baru tahu soal penghasilan pegawai rumah sakit. Mungkin selama ini mereka melayani dengan perut kosong. Tapi kan gak mungkin. Makanya tadi kita buka di hadapan teman-teman media. Baru sekarang publik bisa lihat struktur anggaran rumah sakit seperti apa. Inilah bentuk keterbukaan yang kita inginkan,” tegasnya.

Baca Juga:
Aksi Demo IMSAK Gemparkan Kecamatan Arjasa

Terkait isu kekurangan tenaga medis, Mas Rio menjelaskan dua skenario yang sedang disiapkan. “Tadi saya sudah bilang di Dinas Kesehatan, kalau ada warga Situbondo yang jadi dokter di luar kota, silakan pulang dan melayani di sini. Dan nanti juga ada skenario kedua, yaitu pengajuan formasi PNS untuk tenaga medis,” jelasnya.

Menanggapi pemaparan yang dianggap belum sempurna dari pihak rumah sakit, Mas Rio memastikan akan melakukan evaluasi lanjutan.

“Saya sudah minta lembar laporan itu diserahkan ke saya. Evaluasi ini tidak berhenti di sini, akan berlanjut ke Besuki, Asembagus, dan Puskesmas lainnya. Kita akan konsentrasi di situ,” pungkasnya.

Penulis: HamzahEditor: Redaksi
error: