Situbondo – Camat Raas, Subiyakto, S.H., M.H., meluapkan kekecewaannya terhadap pelaksanaan mudik gratis yang dinilai tidak tepat sasaran dan justru menyengsarakan warganya. Ia menduga kuat adanya praktik mafia dalam pembagian tiket gratis, yang menyebabkan ratusan warga Raas terlantar di Pelabuhan Jangkar, Situbondo.
“Kenapa diadakan mudik gratis lah, karena faktanya mafia semua kalau seperti ini,” ungkap Subiyakto dengan nada geram, saat ditemui di Pelabuhan Jangkar, Senin (8/4/2024).
Ia menuturkan, banyak warganya yang sudah berhari-hari menunggu kepastian keberangkatan, bahkan ada yang sudah tiga hari terkatung-katung di pelabuhan. Mereka tidak mendapatkan tiket, padahal mudik gratis ini seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Mendapatkan tiket gratis saja susahnya setengah mati itu. Ada yang tidak dapat tiket, sudah tiga hari di sini. Jadi saya malu Pak, selaku Abdi Negara, selaku Camat Raas, yang notabene sudah disumpah jabatan untuk memakmurkan masyarakat Raas, ternyata masyarakat Raas sekarang terlantar di Jangkar,” sesalnya.
Subiyakto menduga, ada permainan orang dalam yang menyebabkan distribusi tiket tidak merata. Ia menyebutkan, ada sekitar 300 orang yang membawa sepeda motor masih belum bisa berangkat.
“Saya tidak bisa menuduh ya, tapi masyarakat saya, Pemerintah Kabupaten Sumenep itu memberikan tiket gratis DDS 3. Sudah lebih, kalau diangka 100 orang, lebih. Termasuk sepeda motor kena juga itu,” ujarnya.
Ia pun meminta kepada pemerintah provinsi, pusat, dan kabupaten untuk mengevaluasi program mudik gratis ini. Menurutnya, lebih baik pemerintah memperbanyak armada kapal agar semua masyarakat bisa terangkut.
“Saya minta kepada nanti yang termasuk Ibu Khofifah, termasuk juga Bapak Presiden Prabowo Subianto, termasuk juga Bupati Sumenep, sebaiknya tidak usah mengadakan mudik gratis. Tolong disiapkan kapal yang banyak, biar masyarakat saya itu bisa mudik dan tidak terlantar,” tegasnya.
Subiyakto juga menyoroti sistem penjualan tiket online yang dinilai tidak transparan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Online-online (penjualan tiket online) juga itu wah semuanya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Raas untuk bersabar dan tidak melakukan tindakan anarkis. Ia berjanji akan menghadap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk mencari solusi agar warganya bisa segera pulang kampung.
“Saya mengharap pada pemerintah provinsi, pemerintah pusat, sebaiknya, mohon, ini permohonan ya, untuk ditiadakan mudik gratis ini, karena tidak tepat sasaran, lebih baik disiapkan kapal, armadanya yang tepat, biar masyarakat Raas tidak terlantar di sini (Jangkar-red),” pungkasnya.