SBINews.id – Surabaya | Debat publik pertama Pilkada Situbondo yang diselenggarakan oleh KPU Situbondo dan disiarkan secara langsung oleh Stasiun Televisi JTV Surabaya, berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme dari masyarakat. Pasangan calon nomor urut 1, Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio) dan Ulfiyah (Mbak Ulfi), tampil mengesankan dengan kemampuan luar biasa dalam menguasai situasi debat, baik dalam penyampaian visi misi maupun dalam sesi tanya jawab. Kamis (10/10/24).
Materi yang disampaikan oleh Mas Rio dan timnya sangat lugas dan cerdas, dengan visi dan misi yang sangat jelas. Mereka mampu menjelaskan solusi-solusi segar dengan sangat gamblang, baik untuk persoalan perekonomian mikro maupun makro di masyarakat.
Ide-ide kreatif tentang UMKM dan turunannya dari hulu ke hilir meluncur deras, bahkan banyak yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, menunjukkan komitmen mereka untuk membawa perubahan positif bagi Situbondo.
Di sisi lain, pasangan calon nomor urut 2, yaitu Karna Suswandi yang didampingi oleh Khoirani, sering keluar dari topik debat. Banyak penyampaian yang disampaikan menyimpang dari fakta sebenarnya, dan mereka terlalu terlena dengan raihan beberapa penghargaan. Sayangnya, penghargaan-penghargaan tersebut tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, hanya menjadi trofi kebanggaan semu tanpa guna.
Hal ini seolah menunjukkan bahwa Paslon 2 tampak kurang fokus dan tidak mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Beberapa penyampaian bahkan terkesan menyitir dari materi yang disampaikan oleh Paslon nomor urut 1, khususnya tentang UMKM.
Ada momen yang sangat menggelikan, yaitu pada saat Paslon 1 menjabarkan tentang upaya peningkatan potensi UMKM, yang kemudian disanggah oleh Paslon 2 bahwa Kabupaten Situbondo ini berbasis pertanian dan perikanan. Ternyata, sanggahan ini dijawab dengan serta merta oleh Paslon 1, bahwa pertanian dan perikanan juga termasuk ke dalam konsep UMKM. Di dalamnya terdapat potensi Industri Pertanian dan juga Industri Perikanan.
Faktanya, hari ini di Situbondo, konsep pertanian hanya jalan di tempat, jika tidak boleh disebut mundur. Sektor perikanan justru sangat memprihatinkan. Produk perikanan yang sumbernya berasal dari tangkapan nelayan Situbondo, industri perikanannya justru dikuasai oleh kabupaten sebelah, yang notabene tidak memiliki garis pantai.
Secara keseluruhan, debat publik pertama ini memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan masing-masing pasangan calon dalam menghadapi isu-isu penting di Situbondo. Masyarakat kini memiliki gambaran yang lebih baik untuk menentukan pilihan mereka di Pilkada mendatang.
Pewarta: Hamzah
Editor: Redaksi