Diduga Kongkalikong Program P3TGAI Hingga Rp.70 Juta, Aktivis Sapudi Angkat Bicara

waktu baca 2 menit
Jumat, 9 Jun 2023 17:56 0 233 Editor

Sumenep, SBINews.id //Program Pembangunan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) Tahun 2023 di Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Sumenep, Madura, Jawa Timur, di duga di sunat oknum hingga mencapai Rp .70 Juta Rupiah.

Proyek yang bersumber dari Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan nominal Anggaran Rp.195 juta per titik.

Awalnya anggaran tersebut turun 70 Persen dari anggaran yang ada melalui kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sapudi Indah.

H.Yunus selaku Ketua P3A Sapudi Indah kepada awak media SBI News mengakui bahwa memang sudah menyetorkan sejumlah uang kurang lebih sekitar Rp.70 juta melalui oknum inisial J.

Bahkan dia mengatakan, bahwa uang fee Proyek P3TGAI tersebut di bayarkan secara lunas kepada J yang diduga menjadi koordinator pengumpulan dana fee proyek P3TGAI yang di usulkan melalui K di Kecamatan Gayam.

“Uangnya sudah saya antar ke rumah J mas,” ujarnya. Kamis 08 Juni 2023.

Kongkalikong perihal dugaan pemotongan Anggaran P3TGAI dengan berkedok Fee Proyek itu juga di benarkan oleh J selaku oknum yang memfasilitasi kelompok P3A yang mengusulkan.

J mengaku bahwa uang nominal Rp.70 Juta itu sudah di bawa dan di antarkan ke Sumenep serta di terima langsung oleh R dan K.

“Uangnya sudah saya antarkan sendiri secara langsung kepada R dan K tanpa melibatkan pihak lain,” tutur J.

Sementara itu, terkait persoalan tersebut, R saat di konfirmasi via telepon oleh J tidak mengakui dan bahkan berkilah tidak ada di tempatnya lantaran sedang berapa di Kepulauan Kangean, sehingga uang sebesar Rp.70 juta itu di serahkan kepada K.

Kendati begitu membuat aktivis Kepulauan Akhmadi angkat bicara terkait persoalan tersebut.

Akhmadi menilai, jika pemotongan fee proyek tersebut terlalu besar, maka akan berdampak terhadap kwalitas pekerjaannya.

“Kami sangat menyayangkan terhadap pemotongan fee proyek yang terlalu besar itu mas, karena dampaknya pada mutu pelaksanaan pekerjaan di bawah,” pungkasnya.

Lebih lanjut pria yang berdomisili di Desa Gayam itu menjamin jika proyek tersebut di potong sampai 70 juta, maka hasilnya pekerjaan tersebut tidak akan bertahan lama.

“Kami akan pantau dan kawal terus proyek tersebut mas, karena ini sudah jelas di awal ada indikasi kurang baik,” tutupnya.

(Red)

LAINNYA
error: