Jombang, SBINews.id – Dalam langkah yang menggabungkan seni dan politik, tokoh budayawan Wayang Topeng Jati Duwur, Isma Hakim Rahmat, yang akrab disapa Mas Hakim, resmi mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) Jombang. Pendaftaran ini dilakukan di kantor DPC PDIP Jombang, yang berlokasi di Jalan Pulo Lor, pada Rabu (8/5/2024) pukul 10.00 WIB.
Dengan diiringi dua penari topeng binaannya, Mas Hakim tiba di kantor DPC PDIP untuk mengambil formulir penjaringan pada H-1 sebelum penutupan pendaftaran. Kedatangannya langsung disambut hangat oleh para kameramen dan wartawan yang telah menanti untuk mengabadikan momen penting tersebut.
Isma Hakim Rahmat mendatangi Kantor DPC PDIP Jombang, diiringi dua Penari Topeng (Dok:SBINews.id)
Mas Hakim, yang didampingi oleh saudaranya serta dua penari, disambut oleh pengurus dan tim penjaringan dari partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarno Putri. Setelah mengambil formulir, Mas Hakim menyatakan bahwa keputusannya untuk mendaftar melalui PDIP didasari oleh kekuatan mesin partai tersebut. Motivasi utamanya adalah untuk memperjuangkan nasib seni budaya warisan leluhur asli Jombang, yaitu Wayang Topeng Jati Duwur.
“Seni wayang topeng Jati Duwur adalah warisan asli Jombang, daerah yang 70 persennya merupakan bekas kota raja Majapahit. Saatnya kita melestarikan warisan leluhur ini sebagai bagian dari Indonesia mercusuar dunia,” ujar Mas Hakim.
Dia juga berharap dukungan dari Ibu Megawati Soekarno Putri, yang dikenal memiliki perhatian terhadap warisan budaya, untuk merekomendasikannya sebagai Calon Bupati Jombang dari PDIP.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada fungsionaris DPC PDIP Jombang atas sambutan terbuka mereka dalam proses penjaringan calon kepala daerah tahun 2024,” pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini.
Mas Hakim menekankan bahwa pemimpin Jombang harus memiliki jiwa kesatria dan mampu mengintegrasikan nilai cipta, karsa, dan seni budaya tradisi dengan nilai religiusitas. “Itulah warisan leluhur kita yang harus kita lanjutkan,” tegasnya.
Dia juga menjelaskan alasan dibalik keputusannya membawa penari topeng Jati Duwur saat mendaftar, yaitu untuk menunjukkan kepada dunia dan publik, termasuk birokrasi Pemkab Jombang, pentingnya memahami dan menghargai seni budaya asli Jombang.
Dalam kesempatan tersebut, Mas Hakim menyoroti perlunya perubahan orientasi di birokrasi Pemkab Jombang dan DPRD, agar lebih memahami dan menghargai budaya lokal.
“Saya berencana untuk mengadakan festival budaya Topeng Jati Duwur selama 10 hari, dari 5 hingga 14 Juli 2024, sebagai bagian dari upaya saya menjadi Bupati Jombang,” kata Mas Hakim.
Ia juga menjelaskan bahwa festival tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan seni tari Jombangan sebagai agenda wisata daerah yang dapat menarik wisatawan domestik dan internasional.
“Kehadiran seni dan wisata budaya dalam agenda rutin daerah sangat penting untuk menarik wisatawan. Tanpa itu, kita tidak bisa berharap wisatawan akan datang ke daerah kita,” pungkas Mas Hakim.
Pewarta: Hamzah/Tim
Editor: Redaksi