Ji Lilur Perkuat Kerjasama Budidaya Lobster di Vietnam dengan Dukungan Penuh Dubes RI Denny Abdi

waktu baca 2 menit
Senin, 23 Sep 2024 15:17 0 52 Editor

SBINews.id – Situbondo | Dalam kegiatan mega bisnisnya di Vietnam, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy (Ji Lilur) memposisikan dirinya sebagai warga negara yang sedang berada di luar negaranya. Secara tidak langsung, maka Duta Besar dari negara tersebut adalah “Orang Tuanya”.

 

Perlu diketahui, Ji Lilur saat ini sedang mengembangkan budi daya lobster lintas negara. Bisnis ini pada akhirnya juga akan dikembangkan di Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki teluk perairan. Berbagai komunikasi telah dilakukan Ji Lilur dengan berbagai pihak.

 

Seperti kegiatan pada hari Jumat lalu, tanggal 20 September 2024, Ji Lilur memperkenalkan mitra bisnisnya dalam budi daya Lobster di Provinsi Khan Hoa dan Provinsi Phu Yen, Vietnam, pada “Orang Tuanya”, Duta Besar Republik Indonesia dan berkuasa penuh di Republik Sosialis Vietnam (RSV), Denny Abdi.

 

Pertemuan ini berlangsung sejak siang hingga sore hari. “Alhamdulillah, Orang Tua saya di Vietnam mendukung penuh apa yg saya kerjakan di Vietnam,” ujar Ji Lilur.

Seperti disampaikan Ji Lilur, Denny Abdi mengatakan kepada tujuh kolega Ji Lilur bahwa Duta Besar RI itu mendukung penuh terhadap bisnis dan usaha Ji Lilur di Vietnam.

 

Dalam kunjungan Presiden Indonesia terpilih yang hadir minggu kemarin di Vietnam dan bertemu dengan Presiden Vietnam dan Perdana Menteri Vietnam, Ji Lilur menjelaskan bahwa bisnis perikanan dan budi daya menjadi daftar teratas dalam kerjasama usaha antara NKRI dan RSV.

 

Denny Abdi juga menegaskan bahwa menjalankan bisnis harus legal dan menguntungkan kedua belah pihak, baik negara maupun para pengusaha dari kedua negara tersebut. “Begitu Duta Besar RI itu memberikan dukungan dan arahan,” kata Ji Lilur.

 

‘Saya bahagia, Republik Indonesia mempunyai Duta Besar cerdas dan idealis. Bangga ber-Indonesia. Alhamdulillah,” pungkas aktivis anti korupsi asli Situbondo itu.

 

Pewarta: Hamzah

Sumber: Percakapan WAG

Editor: Redaksi

LAINNYA
error: