SBINews.id – Situbondo | Indopol Survey And Consulting merilis hasil survei mengenai dinamika perpolitikan di Situbondo. Hasil survei ini dirilis oleh Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, melalui akun YouTube IDC Media, dengan judul Dinamika Politik di Pilkada 2024 Kabupaten Situbondo, pada hari Rabu, 11 September 2024.
Salah satu hasil survei kali ini, Indopol mengukur Approval Rating (rasio kepuasan) terhadap bupati dan wakil bupati petahana. Hasilnya adalah, ada sebesar 44,8 persen yang mengatakan puas dan sangat puas. Kemudian wakil bupatinya, hanya 41,5 persen yang puas dan sangat puas. Sementara yang biasa-biasa saja, 35,2 persen. Hampir sama, wakil bupati juga seperti itu.
Artinya, kalau ini dalam kajian profesi, approval rating seorang bupati dengan tingkat kepuasan hanya sebesar 44,8 persen, ini menunjukkan bahwa masyarakat ada asumsi yang negatif terhadap pemimpinnya. Penilaian masyarakat itu terhadap kinerja atau pemerintahan yang dilakukan oleh bupati dan wakil bupati.
Ditambah lagi, dengan survei ini dilakukan setelah penetapan Bupati Karna menjadi tersangka oleh KPK. Ini bisa jadi menjadi dampak dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap bupati cukup rendah, yaitu 44,8 persen.
Berikutnya, masalah utama yang di Kabupaten Situbondo, dari hasil survei menunjukkan ada empat hal yang menjadi penting di Kabupaten Situbondo:
Dan juga beberapa permasalahan yang lain.
Temuan lain dalam survei Indopol ini adalah terkait dengan isu-isu lain. Temuan ini memotret bagaimana isu korupsi itu memberikan dampak. Memiliki kecenderungan berdampak pada dinamika politik.
Pertanyaan pertama yang disampaikan kepada responden adalah, apakah mereka mengetahui bahwa saat ini Bupati Situbondo Karna Suswandi ini ditetapkan sebagai tersangka. Yang menjawab tahu ada sekitar 98,3 persen. “Ketika informasi ini menyebar diyakini akan ada dinamika politik yang hebat dari situ,” ujar Ratno.
Pertanyaan berikutnya adalah, dengan mengetahui bahwa Bupati Situbondo Pak Karna ini sebagai tersangka oleh KPK. Maka bagaimana sikap para responden?
49,5 persen mengatakan tidak akan memilih. Bayangkan, jika tadi pasangan Karna dan wakilnya hanya sebesar 37 persen, sementara ketika tersangka, maka sikap pemilihnya berubah menjadi tidak akan memilih.
“Tentunya survei akan dilakukan berkala, melihat bagaimana pergeseran pemilih dari yang semula petahana sebagai calon bupati kemudian tersangka,” pungkas Ratno.
Pewarta: Hamzah
Sumber: Youtube IDC Media
Editor: Redaksi