SITUBONDO, SBINews (22/11/23) – MASTER’S (Masyarakat Terminal Situbondo) sukses menggelar Pengajian Umum dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Besar Muhammad Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.
Ribuan Santri dari pelbagai penjuru
Perhelatan Pengajian Akbar yang ditempatkan di area pelataran Terminal Situbondo ini menghadirkan KHR Muhammad Kholil As’ad Syamsul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo yang beralamat di Jl. Basuki Rahmad No.7, Kelurahan Mimbaan, Kecamatam Panji, Kabupatem Situbondo, Jawa Timur.
Kehadiran Tokoh Agama sekaligus Ulama terkemuka di Situbondo yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Kyai Kholil itu didampingi oleh beberapa Kyai Muda (Lora) dalam rangka memberikan siraman rohani kepada ribuan santri yang datang dari pelbagai penjuru di Situbondo dan sekitarnya.
Anggota MASTER’S saling bahu-membahu
MASTER’S sendiri adalah sebuah komunitas di mana di dalamnya terdiri dari masyarakat yang beraktivitas di lingkungan Terminal Situbondo dan sekitarnya. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak muda dengan berbagai profesi. Ada pengamen, pelaku usaha lapak-lapak, pedagang asongan dan beberapa profesi yang terkait dengan sirkulasi kegiatan di Terminal, seperti makelaran dan sejenisnya.
Tujuan komunitas MASTER’S dalam menyelenggarakan Pengajian Maulid ini adalah memperbaiki citra negatif publik yang kadung melekat pada diri mereka. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bukan pembuat onar, seperti anggapan masyarakat pada umumnya.
Fendi, dedengkot senior MASTER’S
Artinya, walau pun selama ini mereka seolah terabaikan, faktanya mereka juga peduli terhadap kegiatan religius. Terselenggaranya acara Pengajian Umum Maulid Nabi ini adalah bukti bahwa dengan fasilitas seadanya, mereka justru berhasil mendatangkan ribuan santri, bahkan sampai meluber ke jalan raya.
Firman, Koordinator Acara
Seperti disampaikan Firman selaku Koordinator Acara, kegiatan ini berfungsi untuk membersihkan nama orang-orang atau Masyarakat Terminal yang konon identik dengan premanisme serta menunjukkan kepada khalayak bahwa Masyarakat Terminal adalah Muslim yang cinta kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
“Pengajian ini sebenarnya telah direncanakan agar bisa terlaksana pada September kemarin, namun karena berbenturan dengan banyaknya acara maulid serta pengajian yang lain, akhirnya baru saat ini bisa dilaksanakan,” ujar Firman.
“Peringatan Hari Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW ini sekaligus untuk menumbuhkan dan memupuk keimanan kaum muslim, terutama di kalangan Masyarakat Terminal,” sambung Firman.
Ancak Maulid, oleh MASTER’S
Sementara untuk mendukung terselenggaranya Pengajian Umum Maulid Nabi ini, menurut Mohammad Fadil Al-Arshad, selaku Sekretaris Panitia Acara, dananya dihimpun dari sumbangan Masyarakat Terminal. Para pengamen, pedagang kaki lima, pedagang asongan, para sopir, tukang becak dan semua masyarakat yang ada di lingkungan terminal dan di luar terminal saling bahu-membahu.
“Selain itu kami juga menyampaikan rasa terima kasih kepada yang tiada batas kepada masyarakat umum yang telah berkontribusi menyumbangkan kelebihan hartanya untuk mendukung terselenggaranya acara kami ini. Mudah-mudahan ke depan kami bisa secara rutin mengadakan acara seperti ini, seperti pada tahun-tahun sebelumnya,” ujar Fadil.
Fadil adalah contoh mantan preman yang tubuhnya penuh dengan tatto. Kini ia telah berhijrah. Kehidupannya yang sekarang dipenuhi dengan kegiatan yang lebih religius. Ia tidak pernah meninggalkan Sholat lima waktu sebagai kewajibannya sebagai Muslim yang taat. Bahkan kini ia memiliki sebuah lembaga yang bergerak di bidang sosial.
Penulis: Hamzah
Editor: Redaksi