Situbondo, SBINews.id – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, mengadakan acara bergengsi, yaitu Kontes Ternak Situbondo 2024. Acara ini berlangsung di lapangan bekas Markas Kompi A Batalyon 514 Kostrad, yang terletak di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo. Kontes ini menarik perhatian ratusan peternak dari seluruh 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo. Rabu (29/5/24).
Dalam persaingan yang ketat, sapi bernama Antoni yang memiliki bobot mengesankan seberat 1.140 kilogram, milik Syamsul Arifin dari Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, berhasil meraih gelar juara pertama di kategori Kelas Ekstrim. Di posisi kedua, berhasil diraih oleh sapi milik Aji Zakiya dari Asembagus, dengan bobot 1.121 kilogram. Disusul posisi ketiga ditempati oleh sapi milik Supriyadi dari Panarukan, yang berbobot 1.104 kilogram.
Dengan kemenangan gemilang tersebut, Syamsul mendapatkan hak atas trofi juara dan hadiah tunai yang berjumlah Rp.10.000.000. “Antoni, yang baru berusia empat tahun, adalah ternak pribadi saya. Dia sempat mengalami penyakit kuku dan mulut, namun dengan perawatan yang baik, dia berhasil pulih dan kini berhasil meraih gelar juara di Kontes Ternak Tahun 2024,” ungkap Syamsul dengan penuh syukur.
Syamsul mengungkapkan bahwa Antoni mendapatkan perlakuan khusus, terutama dalam hal pakan. Semua persiapan ini dilakukan untuk memastikan Antoni tampil prima dalam kontes ternak tersebut. Setelah diumumkan sebagai juara, Antoni langsung mendapatkan tawaran harga sebesar 90 juta rupiah. Namun, Syamsul meminta lebih, yaitu di atas 100 juta. Hal ini menunjukkan kepercayaan diri dan kebanggaan atas prestasi sapi kesayangannya.
Berdasarkan penjelasan dari Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo, Drs. Achmad Djunaidi, M.Si., Kontes Ternak Situbondo 2024 ini melibatkan peserta yang terdiri dari 143 ekor sapi dan 26 domba Sapudi, dengan total keseluruhan 169 ekor. Kontes ini memperlombakan 10 kategori, yaitu delapan kategori untuk ternak sapi dan dua kategori untuk domba Sapudi.
10 kategori yang dilombakan untuk sapi, yaitu:
- Kategori Ekstrim
- Calon Kereman Hasil IB (Inseminasi Buatan)
- Induk Hasil IB
- Induk PO Brahman (Pedet Ongole Brahman)
- Calon Induk Hasil IB
- Calon Induk Hasil PO Brahman
- Pedet Betina Hasil IB
- Pedet Betina Hasil PO
Untuk domba Sapudi, yaitu:
- Domba Jantan
- Domba Betina
Djunaidi menekankan dan menjamin bahwa semua sapi dan domba Sapudi yang berpartisipasi dalam Kontes Ternak, yang berasal dari 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo, telah divaksin. Hal tersebut menunjukkan komitmen terhadap kesehatan dan kesejahteraan ternak demi memastikan bahwa kontes berlangsung dalam kondisi yang aman dan sehat bagi semua peserta.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Situbondo itu juga menerangkan bahwa lima orang ahli telah ditunjuk untuk menilai peserta. Tim ini meliputi:
- Satu orang dari BBIB Singosari, yang membawa pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang pembiakan ternak.
- Dua orang akademisi, yang memiliki keahlian dalam bidang peternakan dan penelitian terkait.
- Satu orang ekspert sapi potong, yang spesialisasinya memberikan perspektif penting dalam penilaian.
- Satu orang dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, yang memastikan standar dan kualitas kontes sesuai dengan regulasi provinsi.
Keterlibatan mereka menjamin bahwa penilaian dalam kontes dilakukan dengan adil dan berdasarkan kriteria yang ketat untuk memastikan bahwa hanya ternak terbaik yang mendapatkan pengakuan.
Menyambung penjelasannya, Djunaidi mengutarakan bahwa dalam kontes ini tidak semua peternak dari masing-masing kecamatan mengikuti semua kategori, karena tiap kecamatan memiliki potensi berbeda.
Untuk Kontes ini, panitia telah menyiapkan hadiah uang tunai yang sangat menggiurkan, dengan total keseluruhan mencapai Rp.116.000.000. Jumlah ini merupakan bentuk apresiasi yang signifikan bagi para peternak yang ternaknya berhasil menonjol dalam kontes, dan diharapkan dapat mendorong lebih banyak peternak untuk berpartisipasi dan menampilkan ternak terbaik mereka di masa depan.
Kontes Ternak Situbondo yang diadakan tahun ini memang memiliki kebijakan khusus untuk hanya melibatkan peserta dan peternak asal Situbondo. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan yang matang, yaitu untuk menghindari penularan penyakit hewan ternak seperti PMK (penyakit mata dan kuku) dan lainnya. Dengan membatasi peserta dari luar daerah atau kabupaten/kota tetangga, panitia berupaya menjaga kesehatan dan keamanan ternak serta mencegah potensi penyebaran penyakit.
Pewarta: Hamzah
Editor: Redaksi