SBINews.id – Situbondo | Minggu (9/2/25)
Meski belum resmi dilantik sebagai Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, atau yang akrab disapa Mas Rio telah menunjukkan kepemimpinan dan kepeduliannya terhadap masyarakat. Saat bencana hujan badai, banjir, dan air bah melanda sejumlah wilayah di Situbondo, ia melangkah lebih cepat dari jabatannya, menggalang donasi dan menggerakkan warga untuk turut membantu sesama.
Gerakan sosial yang diprakarsai Mas Rio ini mendapat respons luar biasa dari masyarakat. Dalam waktu singkat, bantuan dari berbagai pihak pun mengalir deras, menunjukkan hasil penggalangan donasi yang fantastis. Tidak hanya berhenti di balik layar, Mas Rio juga turun langsung ke lokasi terdampak bencana, memastikan bantuan tersalurkan dengan tepat dan memberikan dukungan moral kepada para korban.
Kepedulian dan aksi nyata Mas Rio ini menuai apresiasi luas, baik dari warga maupun relawan yang terlibat dalam penyaluran bantuan. Banyak yang menilai bahwa meskipun belum dilantik, Mas Rio telah menjalankan perannya sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat dan peka terhadap permasalahan daerahnya.
“Saya yakin dari awal bahwa teman-teman di Situbondo sudah sangat dewasa dalam berpolitik,” ujar Mas Rio, mengenang bagaimana masyarakat telah melewati tujuh kali pemilihan umum dengan dinamika yang beragam. “Bahkan, meskipun politik di Situbondo terbilang keras, justru hal itu yang menempa kedewasaan kita.”
Gerakan donasi ini bermula dari keprihatinan atas musibah banjir yang melanda berbagai wilayah. Tanpa ragu, anggota Forum Diskusi Situbondo (WAG), sebuah grup diskusi yang pada awalnya anggotanya sering terlibat dalam perdebatan sengit, pada akhirnya mereka bersatu padu mengumpulkan bantuan.
“Luar biasa, tanpa melihat apakah dulu mereka mendukung saya atau tidak, tanpa melihat background politiknya, tanpa melihat apapun,” kata Mas Rio dengan nada kagum. “Padahal di grup itu, kita biasa saling beradu argumen, bahkan yang menjurus ke hal-hal yang sifatnya agak argumentatif. Tapi alhamdulillah, ketika melihat musibah banjir, kepekaan dan kepedulian terhadap sesama menutup semua perbedaan pandangan politik kita.”
Mas Rio juga mengungkapkan bahwa sumbangan bukan hanya datang dari mereka yang memiliki kelebihan materi, tetapi juga dari mereka yang hanya memiliki kemampuan terbatas. “Ada yang menyumbang seratus ribu, ada yang sampai sepuluh juta. Luar biasa. Bukan nilainya, tapi kebersamaannya, kepeduliannya,” tutur Mas Rio.
Aksi kemanusiaan yang digalang Mas Rio menjadi bukti bahwa kepemimpinan sejati tidak hanya ditentukan oleh jabatan, melainkan juga oleh tindakan nyata di lapangan. Masyarakat pun berharap, semangat gotong royong yang telah ia bangun dapat terus berlanjut, tidak hanya dalam menghadapi bencana, tetapi juga dalam berbagai aspek pembangunan Situbondo ke depan.
Menjawab harapan masyarakat, Mas Rio berujar, “Agar semangat kritis masyarakat tetap terjaga, ketika saya memimpin nanti, teman-teman harus kembali kritis, karena tidak mungkin pemimpin itu bisa sukses, bisa menjalankan amanatnya dengan baik tanpa dikritik,” ujarnya. “Bismillah, kita akan melewati lima tahun mendatang dengan saya sebagai pemimpinnya, dan mudah-mudahan kita semua diridhai Allah SWT,” pungkasnya.