Pelayaran Gratis KN Bima Sakti Utama Jamin Keamanan dan Kenyamanan Pemudik Jangkar-Raas

waktu baca 2 menit
Minggu, 7 Apr 2024 19:03 0 53 Editor

Situbondo, SBINews.id – Kapal Navigasi Bima Sakti Utama, yang dioperasikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan berbasis di Jawa Timur, tetap aktif dalam pelayanannya. Milik kantor Distrik Navigasi Tanjung Perak Surabaya kelas satu, kapal ini telah sukses mengangkut 303 penumpang tanpa biaya dari Pelabuhan Jangkar ke Pelabuhan Raas di Sumenep pada hari Minggu, tanggal 7 April 2024.

 

Penumpang yang tidak mendapatkan tempat di kapal biasa telah diberikan transportasi oleh KN Bima Sakti Utama. “Proses pemberangkatan dimulai setelah kapal bersandar. Jumlah penumpang mencapai 303, dengan rincian 203 orang dewasa, 85 anak-anak, dan 15 bayi,” ujar Herland Aprilianto, Kepala KSOP Kelas IV Panarukan di Situbondo.

 

Herland memberikan penjelasan tambahan bahwa kapal bantuan yang disediakan oleh Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dan Direktorat Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai, sejatinya ditujukan untuk melayani pemudik dan arus balik yang terpusat di Pelabuhan Celukan Bawang di Singaraja, Bali, bukan di Pelabuhan Jangkar di Situbondo.

 

“Namun, dikarenakan lonjakan jumlah penumpang di Pelabuhan Jangkar dan keterbatasan kapasitas kapal reguler, dengan persetujuan dari Kemenhub RI dan Kepala KSOP Utama Tanjung Perak, Surabaya, Capt. Heru Susanto, M.M., KN Bima Sakti Utama diarahkan ke Pelabuhan Jangkar untuk membantu pemudik menuju Raas,” tutupnya.

 

Direktur Lalu Lintas Laut dari Kementerian Perhubungan, Kapten Hendri Ginting, yang hadir di Pelabuhan Jangkar untuk inspeksi, mengonfirmasi bahwa operasi kapal bantuan telah berjalan lancar sejak tanggal 3 April 2024.

 

“Kapal tersebut memiliki tugas khusus untuk membawa penumpang yang ingin pulang ke Raas dan Masalembu, dengan prioritas utama adalah keamanan mereka selama perjalanan agar dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga di tempat asal,” terang Ginting.

 

Pewarta: Sumakki

Editor: Redaksi

LAINNYA
error: