SBINews.id – Situbondo | Senin (6/1/25)
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Situbondo menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-52 di Hotel Lotus, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo. Acara ini mengusung tema “Transformasi PPP untuk Indonesia” dan dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Situbondo terpilih, Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Ulfiya, serta seluruh jajaran pengurus PPP.
Dalam wawancara dengan awak media, Zeiniye, S.Ag., menjelaskan tema peringatan Harlah PPP Situbondo ke-52, yaitu “Transformasi P3 untuk Indonesia”. Ia menekankan pentingnya menyikapi isu-isu lokal dan nasional.
Zeiniye mengajak seluruh keluarga besar P3, termasuk struktur, kultur, relawan, dan sayap organisasi, untuk menjaga soliditas dan kebersamaan pasca kontestasi pilkada.
Sebagai partai pengusung bupati dan wakil bupati, P3 berkomitmen mengawal perjalanan Mas Rio dan Mbak Ulfi agar janji politik mereka terlaksana dengan utuh. Ini dianggap sebagai ujian bagi koalisi besar di Situbondo untuk mewujudkan kemajuan daerah.
Zeiniye juga menekankan pentingnya merangkul seluruh kekuatan di Kabupaten Situbondo untuk berkontribusi positif, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap perpolitikan semakin baik dan kuat.
Zeiniye juga menyinggung tentang isu-isu nasional, termasuk di dalamnya adalah transformasi partai. Pasca Pileg dan Pilpres, PPP tidak lolos PT, sehingga diperlukan langkah transformasi dari tingkat DPP hingga ranting. Tahun 2025 menjadi momentum regenerasi kepemimpinan di semua tingkatan.
Zeiniye mengajak anak-anak muda untuk bergerak bersama dalam kekuatan PPP, agar partai tidak menjadi usang dan ditinggalkan masyarakat. Fondasi pesantren oleh ulama tetap penting, namun anak muda juga harus dirangkul.
Semua kepengurusan PPP harus direfresh ulang untuk menghindari status quo. Fraksi P3 diharapkan bekerja all out untuk masyarakat, menangkap isu kebutuhan masyarakat, dan mendorong transformasi DPP secara bersama-sama. Zeiniye berharap langkah-langkah ini dapat menyelamatkan PPP pada tahun 2029.
Sementara itu, Mas Rio, Bupati terpilih Situbondo, berbagi pandangannya tentang peran Partai Persatuan Pembangunan (P3) dan harapannya untuk masa depan Situbondo. Mas Rio memuji P3 di Situbondo sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia, dengan perolehan 9 kursi di tengah situasi P3 pusat yang mengalami dekadensi.
“Mudah-mudahan nanti saya, karena wakil saya adalah dari P3, kader P3 asli,” ujar Mas Rio, menekankan pentingnya kolaborasi dengan partai-partai lain seperti PKB, Golkar, PDI, Nasdem, Hanura, dan PSI untuk melambungkan Situbondo naik kelas.
Mas Rio menegaskan komitmennya untuk menjaga koalisi bersama P3 dan berupaya menaikkan jumlah kursi pada pemilihan mendatang. “Itu urusan Mbak Zeni ya untuk menaikkan kursi, urusan Bupati bagaimana membangun komunikasi di koalisi,” jelasnya, menunjukkan pentingnya sinergi antarpartai dalam mencapai tujuan bersama.
Mas Rio juga menyatakan kesiapannya untuk berperan sebagai keynote speaker, pelatih, dan pengisi seminar, terutama dalam meningkatkan ruang literasi di Situbondo. “Siapapun partai politik, lebih-lebih P3 yang sudah membantu pemenangan saya selama ini, saya siap,” katanya. Ia menegaskan bahwa meskipun berstatus sebagai bupati, ia tetap siap berkontribusi dalam berbagai kegiatan yang melibatkan anak muda Situbondo.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang kuat, Mas Rio berharap dapat membawa perubahan positif bagi Situbondo dan menjadikannya daerah yang lebih maju dan sejahtera.
Acara tasyakuran ini juga menjadi momen refleksi dan konsolidasi bagi kader partai di Situbondo. Dengan komitmen yang kuat dari pimpinan daerah dan partai politik, diharapkan perubahan signifikan dapat dirasakan oleh masyarakat Situbondo, khususnya dalam mewujudkan daerah yang lebih maju dan berdaya saing.
Di sela acara diselipkan penyerahan santunan kepada anak-anak yatim piatu yang dilaksanakan oleh Zeiniye, Mas Rio, Mbak Ulfi, Arifin, M.H., serta beberapa pengurus papan atas DPC PPP Situbondo lainnya, dan diakhiri dengan sesi foto bersama dan ramah tamah antara pengurus DPC PPP Situbondo, anak-anak yatim piatu serta para hadirin yang lain.