SITUBONDO – Dalam rangka memperingati Hari Bumi se-Dunia, berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Situbondo melakukan aksi bersih-bersih pantai dan penanaman pohon, Selasa, 22 April 2025.
Kegiatan tersebut berlangsung di tepi Pantai Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, dan melibatkan banyak pihak seperti TP PKK Situbondo, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPP), Pemerintah Desa Kilensari, serta organisasi keagamaan dan kepemudaan.
Selain membersihkan sampah, kegiatan ini juga diisi dengan penanaman pohon mangrove dan Tabebuya sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian ekosistem pesisir.
Kegiatan tersebut berhasil mengumpulkan dan membersihkan sebanyak 36 ton sampah basah yang berserakan di sekitar bibir pantai Dusun Pesisir.
“Sampah tersebut kita angkut menggunakan empat dump truck dan langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Desa Siliwung,” terang Hendrayono, Kabid Persampahan DLH Kabupaten Situbondo.
Menurut Hendrayono, kegiatan ini tidak hanya sebagai aksi bersih-bersih semata, namun juga sebagai bentuk edukasi dan pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Peringatan Hari Bumi ini adalah momen tepat untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan,” tambahnya.
Hendrayono juga menjelaskan bahwa sebagian besar sampah yang menumpuk di pantai Dusun Pesisir berasal dari tiga muara sungai yang bermuara ke laut di sekitar Desa Kilensari.
“Gotong royong dari berbagai elemen ini sangat penting dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Situbondo, Husna Lalili, turut hadir dalam kegiatan ini dan menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah terlibat aktif.
“Kita semua punya tanggung jawab menjaga bumi. Melalui kegiatan ini, kita menanamkan kembali semangat menjaga lingkungan sejak dari desa,” ujar wanita yang akrab disapa Mbak Una.
Mbak Una menekankan bahwa Hari Bumi bukan hanya sekadar seremonial tahunan, melainkan peringatan akan pentingnya menjaga bumi sebagai tempat tinggal seluruh makhluk hidup.
“Bumi adalah warisan untuk anak cucu kita, maka kita wajib menjaganya bersama-sama,” imbuhnya.
Ia juga mengajak masyarakat Dusun Pesisir, khususnya warga Desa Kilensari, agar tetap konsisten menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Menurutnya, semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan akan menjadi kekuatan besar dalam menjaga kelestarian alam.
Kepala Desa Kilensari, Sugiono, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu membersihkan kawasan pesisir desanya.
“Atas nama pemerintah desa dan pribadi, saya ucapkan terima kasih kepada semua yang telah peduli terhadap kebersihan lingkungan kami,” kata Sugiono.
Ia menambahkan, sampah yang menumpuk di tepi pantai tersebut bukan berasal dari aktivitas warga lokal, melainkan sampah kiriman dari aliran sungai dan daerah lain.
“Warga kami sudah sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. Bahkan, kami punya Perdes Nomor 3 Tahun 2023 tentang pengelolaan sampah,” ujarnya.
Sugiono juga memaparkan bahwa pihaknya telah membentuk program Desa Peduli Lingkungan (DPL), dan masyarakat telah terbiasa membuang sampah di tempat yang sudah disediakan.
“Pengelolaan sampah ini sudah berjalan dengan melibatkan kelompok masyarakat, dan hasilnya cukup baik,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, Sugiono mengatakan bahwa lokasi pantai yang sudah bersih ini rencananya akan dikembangkan menjadi kawasan wisata kuliner berbasis hasil laut.
“Harapan kami, kebersihan ini bisa terus dijaga agar kawasan pesisir bisa menjadi destinasi wisata yang menarik dan mendukung ekonomi warga,” pungkasnya.