SITUBONDO, SBINews (22/09/23) – Pengerjaan proyek Penggantian Jembatan Ruas Seroja-Sucipto di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, dengan nilai kontrak Rp.3.592.793.700,-, yang dilaksanakan oleh CV. Sari Teknik selaku kontraktor pelaksana, terkesan dikerjakan sembarangan.
Hal itu terbukti saat pelaksanaan pengerjaan pengecoran telapak tiang pondasi yang merupakan bagian dari sub struktur abutment yang dikerjakan pada hari Kamis, 21 September 2023. Banyak ditemukan kejanggalan dalam pengerjaannya, baik secara teknis maupun non teknis.
Dalam pelaksanaannya hanya terdapat satu unit vibrator, tentu saja kurang memadai untuk mendukung pekerjaan seberat itu. Parahnya, tersedianya vibrator yang semata wayang itu tidak berfungsi maksimal. Ketika diaktifkan, getaran yang dihasilkan tidak maksimal, sangat lemah, bahkan baru beberapa detik saja aktif, tercium bau mirip karet terbakar yang bersumber dari vibrator. Instrumen getar tersebut sepertinya tidak dalam kondisi baik atau rusak.
Secara teknis, pengerjaan pengecoran struktur krusial semestinya dibarengi dengan dukungan instrumen vibrator dengan kapasitas sesuai kebutuhan yang berfungsi untuk meratakan adonan konkret/cor agar bisa menutupi seluruh permukaan konstruksi pembesian. Hal ini perlu diperhatikan demi meminimalisir terjadinya korosi/karat pada besi penulangan.
Secara non teknis, proses yang semestinya dihadiri dan diawasi oleh seluruh unsur yang terkait, justru hanya dihadiri oleh seorang pengawas dari pihak konsultan. Pantauan awak media di lapangan, tidak diketemukan personil pelaksana dari pihak CV. Sari Teknik.
Di sisi lain, peletakan papan nama proyek juga terkesan kurang terbuka. Papan informasi yang semestinya ditempatkan di lokasi yang mudah diakses oleh publik, justru diletakkan di area yang sulit dijangkau oleh pandangan mata. Tentu saja hal ini menyulitkan bagi masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai pekerjaan yang sedang berjalan, sangat bertolak belakang dengan azas keterbukaan di era keterbukaan informasi publik.
Pewarta: hamzah
Editor: redaksi