SITUBONDO – Hari ini, Senin (21/04/25), menjadi lembaran istimewa dalam catatan sejarah Kabupaten Situbondo. Di hari yang sarat makna ini, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini ke-146 yang menginspirasi emansipasi dan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) ke-53 yang menguatkan peran perempuan dalam pembangunan, sebuah tonggak penting diresmikan.
Husna Laili, sosok yang dikenal luas dengan sapaan Mbak Una, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Situbondo, secara resmi dinobatkan sebagai Bunda Baca.
Prosesi sakral penobatan Bunda Baca ini berlangsung khidmat dan penuh kehangatan. Sertifikat kehormatan diserahkan langsung oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, yang akrab disapa Mas Rio.
Momen bersejarah ini disaksikan oleh ratusan ibu-ibu pengurus dan anggota PKK Kabupaten Situbondo yang hadir dengan penuh antusiasme. Aura kebersamaan dan semangat pemberdayaan terpancar kuat dari wajah setiap hadirin. Dalam sambutannya yang penuh harap, Mas Rio menyampaikan pesan penting terkait penobatan Bunda Baca ini.
Bupati Muda itu menekankan bahwa dengan disandangnya gelar mulia ini oleh Mbak Una, maka secara otomatis seluruh jajaran Ketua TP PKK, mulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT), Desa, Kecamatan, hingga tingkat Kabupaten, memiliki tanggung jawab besar untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat Situbondo dalam sebuah gerakan yang mulia, yakni Gerakan Situbondo Gemar Membaca.
Lebih jauh lagi, Mas Rio mengajak dengan tulus kepada seluruh ibu-ibu PKK dan segenap ibu di Kabupaten Situbondo untuk mengambil peran aktif dalam menanamkan kecintaan membaca pada generasi penerus bangsa. Ia mendorong para ibu untuk meluangkan waktu mengajak putra-putri mereka berinteraksi dengan buku, bahkan sejak proses pemilihan dan pembeliannya.
“Mau dibaca atau tidak, paling tidak anak-anak kita mengenal judul-judul buku yang kita beli,” ujar Mas Rio dengan nada penuh harap.
Mas Rio meyakini bahwa pengenalan awal terhadap dunia literasi melalui judul-judul buku akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan ketertarikan pada membaca di kemudian hari.
Namun dari pada itu, Mas Rio juga mengingatkan bahwa peran orang tua tidak berhenti pada sekadar mengenalkan buku. Beliau menekankan pentingnya strategi yang tepat dalam mendorong anak-anak untuk benar-benar membaca.
Salah satu cara efektif yang beliau sarankan adalah dengan memberikan hadiah atau apresiasi atas usaha dan minat membaca yang ditunjukkan oleh anak-anak.
“Bapak dan ibu harus pandai-pandai mengarahkan putra-putrinya untuk membaca buku. Dengan rajin membaca buku, maka saya yakin, wawasan putra dan putri bapak ibu sekalian akan semakin luas,” tutur Mas Rio dengan penuh keyakinan.
Pejabat dengan perawakan tinggi besar itu melihat bahwa membaca diibaratkan sebagai jendela dunia yang akan membuka cakrawala pengetahuan dan pemahaman anak-anak Situbondo. Ia bahkan mengaitkan budaya membaca yang kuat dengan visi pembangunan daerah.
Beliau menyampaikan bahwa jika kebiasaan membaca buku sudah tertanam kuat dalam diri setiap putra-putri Situbondo, maka cita-cita luhur untuk mewujudkan Situbondo Naik Kelas akan semakin dekat dengan kenyataan. Pengetahuan dan wawasan yang luas dari generasi muda akan menjadi modal berharga dalam memajukan daerah.
“Oleh karena itu, Bunda Baca yang sudah saya nobatkan harus bisa menjadi mesin penggerak bagi anak-anak Situbondo untuk gemar membaca buku,” tegas Mas Rio.
Putra asli Dawuhan, Situbondo itu menaruh harapan besar pada kepemimpinan dan dedikasi Mbak Una dalam menginspirasi dan memobilisasi seluruh potensi Situbondo untuk mencintai literasi.
Selebihnya, Mas Rio menginstruksikan agar gerakan gemar membaca buku ini diimplementasikan hingga ke tingkat yang paling akar rumput. Beliau menekankan pentingnya ketersediaan akses terhadap bahan bacaan di berbagai lapisan masyarakat.
Sebagai langkah konkret, Ia meminta agar perpustakaan hadir di setiap pemerintahan desa, pemerintahan kecamatan, di pojok-pojok kota, sudut-sudut desa, serta di tempat-tempat keramaian publik yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas.
Sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam mendukung gerakan literasi ini, Mas Rio memberikan kabar gembira terkait penambahan koleksi buku di Perpustakaan Kabupaten Situbondo.
Mas Rio menegaskan bahwa Perpustakaan Kabupaten Situbondo harus bertransformasi menjadi pusat sumber pengetahuan yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Situbondo, tanpa terkecuali.
Dengan penobatan Bunda Baca dan serangkaian langkah strategis yang dicanangkan, Kabupaten Situbondo menunjukkan keseriusannya dalam membangun generasi yang cerdas, berwawasan luas, dan memiliki budaya literasi yang kuat sebagai bagian dari Situbondo Naik Kelas.
Momentum Hari Kartini dan HKG PKK menjadi landasan semangat untuk mewujudkan mimpi Situbondo yang literat dan berdaya saing. Harapan besar kini tertumpu pada pundak Bunda Baca, Husna Laili, untuk menginspirasi dan menggerakkan seluruh masyarakat Situbondo menuju gemilang literasi.