SMKN 1 Banyuputih Binaan Kyai Tsabit Sukses Kirimkan Puluhan Alumninya Ke Jepang

SITUBONDO, SBINews (03/11/23) – Sekolah Menengah Negeri 1 Banyuputih, Dusun Bindung, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sukses kirimkan puluhan alumninya untuk bekerja ke Jepang.

 

Example 379x315

Pemberangkatan yang dilakukan sejak tahun 2015 hingga pemberangkatan terakhir, yaitu bulan Februari 2023 telah terakumulasi sebanyak 42 alumni.

 

Sementara sejumlah 13 alumni lainnya, hasil dari penyeleksian yang sangat ketat telah dipersiapkan untuk pemberangkatan etape berikutnya, yaitu bulan Februari 2024. Rencananya, pemberangkatan akan diagendakan setiap tahunnya.

KH. Abdullah Tsabit Thoha

 

Berdirinya SMKN 1 Banyuputih yang berada di dalam kompleks Pondok Pesantren As-Salam yang beralamat di Jl. Ach Zaini Dahlan, Dusun Bindung, Desa Sumberanyar, tak lain adalah prakarsa KH. Abdullah Tsabit Thoha, atau lebih dikenal dengan sebutan Kyai Tsabit, selaku pendiri sekaligus pengasuh Ponpes As-Salam dan juga SMKN 1 Banyuputih.

 

Keberadaan sekolah kejuruan tersebut merupakan bentuk kepedulian Tokoh Agama Kharismatik yang sangat disegani itu kepada dunia pendidikan, khususnya bagi kaum generasi muda Banyuputih dan sekitarnya.

 

Sekolah ini didirikan pada tahun 2007, di atas tanah seluas 20.000 m², dengan kompetensi keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan dan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, sesuai dengan potensi dari kawasan Sumberanyar sebagai daerah pesisir yang juga memiliki Tempat Pelelangan Ikan tersendiri yaitu TPI Mimbo yang jaraknya hanya sekitar 1 km dari lokasi sekolah.

 

Pada tanggal 04 Januari 2008 secara resmi berdirilah SMK Negeri 1 Banyuputih melalui SK Bupati nomor 188 / 85/P/001.2/2008, Nomor Statistik Sekolah 341052308006 dan NPSN 20554596, yang kemudian menunjuk Ibu Kumudawati, M.Pd., sebagai pejabat kepala sekolah yang pertama.

 

Sekolah ini memiliki 16 ruang kelas untuk menampung ±300 anak didik, ruang perkantoran untuk menampung sedikitnya 38 tenaga pendidik, sebuah ruang auditorium dengan daya tampung lebih dari 400 orang serta 2 unit fasilitas sanitasi bagi penghuni sekolah. Segala fasilitas tersebut didukung oleh sumber daya listrik PLN dengan kapasitas 23.000 watt.

Baca Juga:
Pekerja Seks Komersial: Menggali Potensi Diri dalam Profesi yang Kontroversial

 

Penulis: Hamzah

Editor: Redaksi

error: