SITUBONDO – Semangat gotong royong kembali hidup di tengah masyarakat Desa Jatibanteng, Kabupaten Situbondo. Jumat (30/5/2025), suasana di Kampung Setimbo RT 01 RW 02 tampak berbeda dari biasanya. Sejak pagi, puluhan warga bahu membahu bersama aparat TNI melakukan renovasi Madrasah Diniyah Al-Ikhlas Takmiliyah yang selama ini menjadi tempat belajar para santri di desa tersebut.
Diprakarsai oleh Babinsa Koramil 0823-14/Jatibanteng, Serda Adi Wahyu Jutrisno, kegiatan kerja bakti ini menjadi bukti nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Sekitar 20 orang yang terdiri dari aparat desa, pengurus yayasan, tokoh masyarakat, dan warga sekitar tampak antusias terlibat dalam proses perbaikan bangunan madrasah.
Kepala Dusun Setimbo, Abdul Wahid, turut hadir memantau langsung kegiatan ini. Ia menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak, khususnya kepada TNI yang telah menunjukkan kepedulian terhadap sarana pendidikan dan keagamaan di wilayahnya. “Madrasah ini adalah harapan kami dalam membentuk karakter generasi muda. Bantuan dan perhatian seperti ini sangat berarti,” ujarnya.
Ustadz Jalaludin, selaku pengasuh Madrasah Al-Ikhlas, juga menyampaikan rasa syukurnya. Ia menilai kehadiran TNI dalam kegiatan sosial semacam ini mampu memberikan dorongan moral bagi masyarakat untuk semakin peduli terhadap lingkungan dan pendidikan. “Ini bukan hanya soal bangunan, tapi tentang kebersamaan dan tanggung jawab sosial,” katanya.
Serda Adi Wahyu Jutrisno menjelaskan bahwa keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut merupakan bagian dari tugas pokok seorang Babinsa, yaitu membina dan menjaga kedekatan dengan masyarakat. “TNI tidak hanya hadir dalam situasi darurat atau keamanan. Kami juga hadir dalam kegiatan kemasyarakatan seperti ini untuk mempererat hubungan dan mendorong semangat gotong royong,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa renovasi ini diharapkan mampu menciptakan ruang belajar yang lebih layak dan nyaman bagi para santri. Menurutnya, fasilitas pendidikan yang memadai akan sangat berpengaruh terhadap semangat belajar dan perkembangan karakter anak-anak.
Proses renovasi difokuskan pada perbaikan atap yang sudah lapuk, pengecatan dinding, dan penataan ulang ruang kelas. Meskipun masih dilakukan secara bertahap, suasana kerja bakti dipenuhi dengan semangat dan optimisme. Warga membawa peralatan seadanya, sementara sebagian lainnya memasak untuk konsumsi para pekerja.
Gotong royong ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga. Beberapa tokoh masyarakat yang sudah lama tidak berjumpa tampak saling menyapa hangat, mempererat ikatan sosial yang sempat renggang akibat kesibukan masing-masing.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kemajuan sebuah desa tidak semata-mata bergantung pada bantuan pemerintah, tapi juga pada inisiatif dan kepedulian warganya. “Kebersamaan adalah kunci. Kalau kita kompak, apa pun bisa kita selesaikan bersama,” ujar salah satu warga, Pak Ghofar, sambil mengangkut bahan bangunan.
Madrasah Al-Ikhlas sendiri dikenal sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang telah lama berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang berakhlak. Meski beroperasi dengan keterbatasan, dedikasi para pengajar dan dukungan masyarakat membuatnya tetap bertahan dan berkembang.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif akan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan fasilitas pendidikan lokal. Selain itu, kehadiran Babinsa dalam kegiatan ini semakin mempertegas peran strategis TNI dalam mendukung pembangunan sosial di tingkat desa.
Menjelang siang, proses perbaikan mulai menunjukkan hasil. Dinding madrasah yang sebelumnya kusam kini mulai berwarna cerah, memberi suasana baru bagi lingkungan sekitar. Wajah-wajah lelah para pekerja tergantikan oleh senyum puas melihat kemajuan yang dicapai bersama.
Tak hanya memberikan dampak fisik, kerja bakti ini juga meninggalkan pesan moral kuat: bahwa dengan kebersamaan, tantangan apa pun bisa diatasi. Semangat kolektif inilah yang menjadi modal sosial penting dalam pembangunan desa ke depan.
Kegiatan serupa direncanakan akan terus digalakkan, tidak hanya di Jatibanteng, tapi juga di wilayah lain yang menjadi binaan Koramil 0823. “Kami terbuka untuk kolaborasi semacam ini. TNI siap mendukung setiap upaya positif yang membawa manfaat bagi masyarakat,” tutup Serda Adi.
Dengan semangat kolaboratif yang terus dijaga, Jatibanteng bukan hanya membangun madrasah, tetapi juga sedang membangun jati diri desa yang kuat dan mandiri.