SITUBONDO – Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menunjukkan sikap terbuka terhadap aspirasi masyarakat dengan menemui langsung puluhan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menggelar aksi demonstrasi di depan Pendopo Rakyat, Kamis pagi (31/7/25).
Aksi damai ini digelar untuk meminta klarifikasi dan kejelasan posisi serta peran LSM sebagai mitra strategis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo dalam pembangunan daerah. Sekitar 20 orang peserta aksi membawa spanduk dan poster bertuliskan tuntutan penguatan sinergi antara LSM dan pemerintah daerah.
Menariknya, Bupati yang akrab disapa Mas Rio itu telah menunggu kedatangan para pendemo sejak pagi hari. Begitu massa tiba, ia langsung mengajak perwakilan demonstran berdialog di area depan pendopo. Dialog yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit itu berjalan tertib dan penuh saling menghargai.
Dalam pertemuan tersebut, Mas Rio mendengarkan satu per satu aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan LSM. Ia menegaskan bahwa Pemkab Situbondo menghargai eksistensi dan kontribusi LSM serta media sebagai mitra penting dalam pengawasan dan perbaikan kebijakan publik.
“Saya apresiasi semangat teman-teman LSM dan media. Kalian adalah mata dan telinga kami di lapangan untuk memastikan pembangunan berjalan baik dan benar,” ujar Mas Rio.
Lebih lanjut, Mas Rio menjelaskan bahwa Pemkab melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) telah menjalin sejumlah kerja sama dengan LSM, terutama dalam pengawasan program-program strategis pembangunan.
Dalam kesempatan itu pula, ia mengusulkan pembentukan forum dialog rutin yang akan mempertemukan pemerintah daerah dan perwakilan LSM secara berkala untuk membahas isu-isu penting dan menyampaikan laporan pengawasan.
“Kami akan bentuk forum dialog bulanan. Ini ruang bersama untuk mendengar masukan teman-teman LSM, juga sebagai bentuk komitmen transparansi dan akuntabilitas pemerintahan,” kata Mas Rio disambut anggukan setuju dari peserta aksi.
Koordinator aksi, Fajar, menyampaikan apresiasi terhadap kesediaan Bupati Situbondo untuk berdialog secara langsung. Ia mengaku puas dengan hasil pertemuan dan berharap forum dialog yang dijanjikan benar-benar direalisasikan sebagai wadah kemitraan berkelanjutan.
“Kami senang bupati turun langsung dan mendengar kami. Harapannya, janji forum dialog ini tidak hanya jadi wacana, tapi benar-benar dijalankan,” ujar Fajar kepada wartawan usai pertemuan.
Fajar juga menegaskan kesiapan LSM untuk berkontribusi secara aktif dalam pengawasan jalannya pemerintahan dan program pembangunan di Situbondo. Menurutnya, peran LSM bukan untuk mengganggu, melainkan untuk memastikan tidak ada penyimpangan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Demonstrasi yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB itu berlangsung tertib dan damai. Usai menyampaikan aspirasi dan berdialog dengan Bupati, para demonstran membubarkan diri dengan tertib. Mereka mengaku lega karena aspirasinya diterima langsung oleh pemimpin daerah.
Mas Rio menutup dialog dengan penegasan bahwa Pemerintah Kabupaten Situbondo membuka diri terhadap kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk LSM dan media.
“Situbondo Naik Kelas bukan hanya slogan. Ini adalah tekad bersama. Dan untuk mewujudkannya, kita harus kerja bareng, kolaboratif, transparan, dan partisipatif,” ujar Mas Rio, yang disambut dengan legowo oleh para peserta aksi.
Aksi hari ini menjadi contoh praktik demokrasi yang sehat di daerah: aspirasi disampaikan secara terbuka, pemerintah responsif, dan dialog menjadi solusi. Pemkab Situbondo pun kian menegaskan posisinya sebagai pemerintahan yang terbuka, inklusif, dan berorientasi pada kemajuan bersama.
