BONDOWOSO (SBINews.id) – Puluhan petani kopi di kawasan Perkebunan PTPN I Regional V Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, diselimuti duka mendalam setelah mendapati lahan kopi seluas sekitar 4,6 hektare yang mereka kelola luluh lantak dirusak orang tak dikenal (OTK) pada Minggu malam (12/10/25). Insiden perusakan ini tidak hanya merenggut tanaman, tetapi juga menghancurkan simbol harapan hidup yang telah mereka rawat bertahun-tahun dengan modal pribadi.
Suasana haru dan histeris terekam dalam video yang viral di media sosial dan grup WhatsApp. Dalam rekaman tersebut, belasan hingga puluhan petani terlihat tak kuasa menahan tangis. Beberapa menjerit, meratap, bahkan bersujud di atas tanah yang porak poranda akibat tebasan brutal. Lahan tersebut adalah hasil kerja keras dan tumpuan hidup mereka.
Anggota DPR RI Fraksi PKB Dapil III Jawa Timur, Nasim Khan, mengecam keras tindakan perusakan tersebut. Ia menilai aksi ini sebagai provokasi di tengah proses penyelesaian konflik lahan antara petani dan pihak perusahaan yang sedang diupayakan secara damai.

“Kami semua petani, tokoh, Forkopimda Bondowoso sangat sedih, daerah dan lahan yang kami kawal sekian puluh tahun untuk kita selesaikan bersama secara musyawarah humanis kemanusiaan keadilan, ternyata diprovokasi dirusak oleh OTK,” ujar Nasim Khan. Ia menambahkan kekhawatiran bahwa masyarakat Ijen tengah dibenturkan dan diadu domba demi kepentingan oligarki dan pihak yang berniat tidak baik.
Nasim Khan juga menjelaskan bahwa hampir 4 ribu keluarga dari 10 ribuan penduduk wilayah Ijen adalah pekerja tani Perkebunan PTPN selama ini. Kami berharap beberapa saat waktu untuk menyelesaikan semua permasalahan ini secara administratif, yuridis, dan kemanusiaan serta kesejahteraan petani kawasan Ijen sekitarnya, juga kabupaten di dapilnya.
“Kita butuh penyelesaian damai dan bermartabat. Jangan ada pihak yang memancing konflik demi kepentingan sempit,” tegas Nasim Khan.
Kecaman senada datang dari Ketua Umum LSM Siti Jenar, Eko Febrianto. “Perbuatan biadab dan tak bertanggung jawab. Hanya karena sebuah kepentingan oligarki, jaringan para pelaku ini tega menghancurkan harapan hidup anak bangsa yang lain. Hanya satu kata untuk para pelaku yaitu ‘Bangsat kalian semua’,” tandas Eko.

Menyikapi insiden ini, Polres Bondowoso dikabarkan akan segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada hari Selasa (14/10/25) untuk mengidentifikasi pelaku dan mengungkap motif di balik perusakan lahan kopi tersebut.
Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat di Ijen berharap situasi segera kondusif. Mereka meminta semua pihak menahan diri dan memberikan ruang bagi proses hukum serta dialog konstruktif antara petani, pemerintah, dan pihak perusahaan.

“Kami tidak ingin konflik ini berkepanjangan. Yang kami harapkan hanya keadilan dan pengakuan atas jerih payah kami,” tutur seorang petani yang enggan namanya disebut.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PTPN I Regional V belum memberikan keterangan resmi terkait insiden perusakan lahan di wilayah Ijen.