Bupati Situbondo Tinjau Proyek Tol Prosiwangi: Simbol Konektivitas dan Harapan Baru Ekonomi Daerah

SITUBONDO (SBINews.id) — Pembangunan infrastruktur kembali menjadi sorotan utama Pemerintah Kabupaten Situbondo. Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, meninjau langsung progres pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Prosiwangi (Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi) yang kini resmi menggunakan nama baru setelah sebelumnya dikenal sebagai Probowangi.

Dalam kunjungannya, Mas Riosebutan akrabnya– menegaskan bahwa proyek tol tersebut memiliki arti strategis bagi masa depan Situbondo. Menurutnya, keberadaan tol ini akan memperkuat konektivitas antarwilayah, memperlancar mobilitas barang dan logistik, serta menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi lokal.

“Tol ini bukan sekadar jalan bebas hambatan. Ini adalah jalur masa depan Situbondo menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan merata,” ujar Mas Rio, Senin (10/11/25).

Kunjungan tersebut dilakukan di Desa Tepos, Kecamatan Banyuglugur, kawasan barat Kabupaten Situbondo. Di lokasi itu, Mas Rio memantau progres pembangunan sejumlah infrastruktur jalan kabupaten yang tengah diperbaiki melalui pendanaan APBD Situbondo. Proyek tersebut dinilai penting karena menjadi akses pendukung utama yang akan menghubungkan daerah-daerah lokal dengan jalur tol Prosiwangi.

Selain meninjau infrastruktur lokal, Mas Rio juga menyempatkan diri melihat langsung perkembangan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang melintasi wilayah Situbondo. Ia mengungkapkan kebanggaannya atas perubahan nama tol dari Probowangi menjadi Prosiwangi.

“Akhirnya, tol ini resmi dinamakan Prosiwangi. Terima kasih kepada Bapak Nasim Khan, Anggota DPR RI, yang telah memperjuangkan pengubahan nama ini. Nama baru ini membawa identitas dan semangat baru bagi Situbondo,” ujarnya.

Perubahan nama tersebut telah diumumkan secara resmi oleh Humas Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui akun Instagram @pupr_bpjt dalam unggahannya, “uji laik fungsi dan operasi Seksi 1 dan 2 Jalan Tol Prosiwangi“.

Baca Juga:
Direktur RSUD Asembagus Penuhi Panggilan Bupati: Ada Apa?

Tol Prosiwangi sendiri merupakan proyek jalan tol sepanjang lebih dari 175 kilometer yang menghubungkan tiga kabupaten di ujung timur Pulau Jawa: Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi. Saat ini, pembangunan Seksi 1 (Gending–Kraksaan) dan Seksi 2 (Kraksaan–Paiton) sudah memasuki tahap akhir uji laik fungsi dan ditargetkan beroperasi pada masa Natal dan Tahun Baru 2025/2026.

Sementara itu, pembangunan Seksi 3 (Paiton–Besuki) yang digarap oleh PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi telah mencapai progres konstruksi sebesar 85,23%. Ruas ini menjadi salah satu yang paling vital karena akan langsung menghubungkan Situbondo dengan wilayah Probolinggo dan Banyuwangi.

Dengan beroperasinya tol tersebut, diharapkan waktu tempuh antar kabupaten dapat berkurang secara signifikan. “Setelah tol selesai, waktu tempuh dari Banyuwangi ke Probolinggo bisa dipangkas menjadi sekitar 45 menit, dari sebelumnya lebih dari dua jam. Ini tentu berdampak positif terhadap efisiensi biaya logistik dan mempercepat distribusi barang,” jelas Mas Rio.

Nilai investasi proyek ini mencapai Rp 21 triliun, mencakup seluruh ruas konsesi di tiga kabupaten. Dengan skala sebesar itu, Tol Prosiwangi akan menjadi bagian penting dari jaringan tol Trans Jawa, sekaligus memperkuat posisi Situbondo sebagai simpul ekonomi strategis di kawasan timur Jawa.

Lebih jauh, Mas Rio menilai kehadiran tol ini akan membuka banyak peluang investasi baru, khususnya di sektor industri pengolahan hasil laut dan pertanian, pariwisata, serta logistik. Situbondo yang dikenal memiliki potensi kelautan dan agrikultur besar diharapkan dapat memanfaatkan aksesibilitas baru ini untuk menarik investor dan mengembangkan ekonomi rakyat.

Namun, Mas Rio menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak cukup hanya bertumpu pada infrastruktur fisik. Sinergi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama.

“Penting bagi kita untuk membangun sinergi antara infrastruktur tol, akses jalan lokal, serta program daerah yang mendorong pemberdayaan ekonomi. Ini bukan hanya tentang tol, tetapi bagaimana Situbondo bisa naik kelas bersama-sama,” tuturnya.

Baca Juga:
Satpol PP Situbondo Fokuskan Anggaran DBHCHT untuk Penegakan Hukum Rokok Ilegal

Ia pun mengajak seluruh masyarakat dan pelaku UMKM untuk bersiap menghadapi perubahan besar yang akan datang. “Kita harus mampu menangkap peluang yang muncul. Tol ini akan mengubah pola distribusi dan mobilitas, dan Situbondo tidak boleh sekadar jadi lintasan, tapi harus jadi tujuan ekonomi baru,” tegasnya.

Dengan semangat optimisme itu, proyek Tol Prosiwangi kini menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat Situbondo. Selain memperlancar arus lalu lintas, proyek ini diharapkan mampu memperkuat fondasi ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja baru, serta mempercepat transformasi Situbondo menuju daerah yang lebih maju dan terhubung dengan pusat-pusat ekonomi di Pulau Jawa.

Penulis: Hamzah - TimEditor: Hamzah
error: