Majelis Celleppa Ate: Kh. Azaim Ibrahimy Sampaikan Nasihat Kepada Para Pemimpin

SITUBONDO – Suasana khidmat dan penuh kekeluargaan menyelimuti pagelaran Majelis Celleppa Ate yang digelar di kediaman pribadi Wakil Bupati Situbondo, Hj. Ulfiyah (Mbak Ulfi), di Desa Jangkar, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Minggu (3/8/25). Majelis yang sarat nuansa religius ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan masyarakat dari berbagai penjuru Situbondo.

Acara tersebut menghadirkan langsung Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy, sebagai penceramah utama. Beliau datang bersama Nyai Hajjah Djuwairiyah (Nyi Dju), turut menyemarakkan suasana penuh hikmah.

Tampak hadir dalam acara ini Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio), Wakil Bupati Situbondo Hj. Ulfiyah, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Zeiniye, Wakil Ketua DPRD Situbondo H. Abdurrahman, Anggota Komisi IV DPRD Situbondo Nuril Hasinah, Camat Jangkar Wira, perwakilan Kapolsek Jangkar Aiptu Sarjono, perwakilan Danramil Jangkar Pelda Anton, serta Sekretaris DPC PPP Situbondo, Arifin.

Dalam sambutan pembukanya, Wakil Bupati Ulfiyah mengungkapkan rasa haru dan syukur atas terselenggaranya majelis ini. Ia mengucapkan salam hormat kepada seluruh tamu undangan yang hadir serta menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia dan semua pihak yang telah bekerja keras demi kelancaran acara.

“Di tengah berbagai persoalan yang kita hadapi bersama, kehadiran majelis seperti ini menjadi penyejuk batin dan pengingat arah kita,” ucap Mbak Ulfi dengan suara bergetar.

Sementara itu, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo tak banyak memberikan pernyataan. Dengan rendah hati, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua yang terlibat dalam acara tersebut, lalu menutup sambutannya dengan sebuah pantun yang mengundang senyum para hadirin.

Puncak acara diisi dengan tausiyah oleh KH. Azaim Ibrahimy. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan pesan mendalam yang ditujukan khusus kepada para pemimpin, termasuk kepada Bupati dan Wakil Bupati Situbondo.

Baca Juga:
Pemudik Tujuan Pulau Sepudi Terlantar di Pelabuhan Jangkar

“Pemimpin itu pelayan. Ketika seorang pemimpin berharap rakyatnya selamat—baik dalam urusan agama, ekonomi, maupun kesejahteraan—maka ia harus memberikan layanan terbaik. Itulah pemimpin yang dirindukan,” tegas Kiai Azaim di hadapan hadirin.

Beliau juga mengingatkan pentingnya menjadikan keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai panduan hidup, termasuk dalam menjalankan amanah kepemimpinan.

Menariknya, KH. Azaim menyinggung gaya humor khas Situbondo dengan menyampaikan nasihat penuh makna kepada Bupati Yusuf Rio.

“Tak usah jadi Ultraman. Cukup jadi Yusuf Rio Wahyu Prayogo saja. Tiru sekian persen dari Nabi Yusuf yang mendapat wahyu, jadi orang yang ‘prayogoh’ (beruntung) dan sukses dunia akhirat. Kalau jadi Ultraman kan ada tanduknya, nyeruduk bisa kena semua,” ucapnya disambut tawa hangat para undangan.

Kepada Wakil Bupati Ulfiyah, KH. Azaim berpesan agar tetap menjaga identitas sebagai santri dan kader kiai. “Tetaplah menjadi santri yang menunjukkan akhlak mulia. Karena dari akhlak itu lahir keteladanan, dan tetap menjadi istri yang baik,” ujar beliau.

Majelis Celleppa Ate yang berarti “Majelis Dinginnya Hati” dalam Bahasa Madura, bukan hanya menjadi wadah spiritual, tetapi juga menjadi momentum memperkuat hubungan antara pemimpin dan rakyat, sekaligus meneguhkan kembali nilai-nilai religius dalam kehidupan sosial dan pemerintahan.

Penulis: SumakkiEditor: Redaksi
error: