Mas Rio dan Gaya Kepemimpinan Terbuka Menuju Situbondo Naik Kelas

Mas Rio: Transparansi Pembangunan Bukan Sekadar Formalitas Tetapi Bentuk Tanggung Jawab Moral Kepada Masyarakat

SITUBONDO (SBINews.id) – Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau yang akrab disapa Mas Rio, terus menunjukkan gaya kepemimpinan yang modern, terbuka, dan relevan dengan tuntutan zaman. Di tengah era digital yang menuntut transparansi serta partisipasi publik, Mas Rio menjadi salah satu kepala daerah muda yang aktif memanfaatkan media sosial sebagai jembatan komunikasi langsung antara pemerintah dan masyarakat.

Langkah tersebut bukan sekadar gaya baru dalam berkomunikasi, melainkan bagian dari strategi besar membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Melalui unggahan rutin di akun Instagram, Facebook, hingga TikTok pribadinya, Mas Rio membagikan berbagai informasi terkait program, kebijakan, hingga capaian pembangunan di Kabupaten Situbondo. Cara ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang kini dapat mengetahui secara langsung arah kebijakan daerah dan hasil nyata yang sudah dirasakan.

Keterbukaan ini memperlihatkan wajah baru birokrasi Situbondo yang semakin terbuka, komunikatif, dan partisipatif. Masyarakat tidak lagi menjadi penonton pasif, tetapi turut terlibat dalam mengawasi dan memberikan masukan terhadap jalannya pemerintahan. Dalam konteks pemerintahan daerah, langkah Mas Rio patut diapresiasi karena tidak semua kepala daerah berani menampilkan proses pemerintahan secara transparan di ruang publik digital.

Salah satu program yang paling banyak mendapat perhatian publik adalah Program BERANTAS (Berobat Tanpa Batas). Program unggulan ini menjamin layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Situbondo. Melalui kerja sama dengan BPJS Kesehatan, warga dapat berobat tanpa biaya di Puskesmas maupun rumah sakit daerah. Dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Situbondo menjadikan BERANTAS sebagai solusi nyata dalam menekan beban biaya kesehatan masyarakat, sekaligus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh wilayah.

Keberhasilan program BERANTAS ini menjadi bukti bahwa visi Mas Rio tidak berhenti pada tataran slogan. Ia memastikan setiap kebijakan memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat. Bagi masyarakat Situbondo, program ini menjadi simbol kehadiran negara di tengah kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:
Ji Lilur: Situbondo dalam Kondisi Darurat Korupsi

Tidak berhenti di sektor kesehatan, perhatian Mas Rio terhadap ekonomi kerakyatan juga terlihat nyata. Melalui Program Vorsa UMKM, yang baru diluncurkan awal tahun ini, Pemkab Situbondo memberikan kemudahan akses modal bagi para pelaku usaha mikro. Dengan skema pinjaman bunga nol persen, ribuan pelaku UMKM kini memiliki kesempatan untuk mengembangkan usaha tanpa terbebani bunga pinjaman.

Inovasi tersebut menjadi terobosan konkret dalam memperkuat ekonomi lokal. Selain meningkatkan daya saing UMKM, program ini juga memperluas inklusi keuangan, memastikan masyarakat kecil memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang. Langkah ini selaras dengan semangat pemerataan ekonomi yang menjadi prioritas dalam visi besar “Situbondo Naik Kelas”.

Mas Rio juga menaruh perhatian besar pada sektor infrastruktur dan konektivitas wilayah. Pada tahun anggaran 2025, Pemkab Situbondo telah menyelesaikan pembangunan dan rehabilitasi lebih dari 44 kilometer ruas jalan yang tersebar di 17 kecamatan, termasuk daerah-daerah terpencil. Proyek tersebut bertujuan memperlancar mobilitas warga, menurunkan biaya logistik, dan membuka akses ekonomi bagi kawasan pedesaan.

Beberapa proyek strategis bahkan didukung melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) senilai Rp13,5 miliar. Dana tersebut digunakan untuk memperbaiki lima ruas jalan hotmix dan satu ruas jalan beton di kawasan strategis, yang memiliki dampak langsung pada peningkatan produktivitas dan distribusi hasil pertanian maupun perdagangan lokal.

Bagi Mas Rio, transparansi pembangunan bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk tanggung jawab moral kepada masyarakat. Ia kerap menjelaskan setiap proyek dan capaian pembangunan melalui video pendek, infografik, maupun unggahan laporan di media sosial. Dengan cara itu, publik dapat mengetahui secara jelas bagaimana anggaran daerah digunakan dan sejauh mana manfaatnya dirasakan masyarakat.

Baca Juga:
Calon Legislatif Di Pemilu 2024, Janji Yang Menggoda Atau Hanya Retorika Belaka?

Dalam berbagai kesempatan, Mas Rio menegaskan bahwa keterbukaan informasi publik merupakan bagian dari akuntabilitas pemerintahan modern. Menurutnya, masyarakat berhak tahu setiap langkah pembangunan, mulai dari perencanaan hingga realisasi. Transparansi bukan hanya menjaga kepercayaan publik, tetapi juga menjadi cara efektif untuk memperkuat partisipasi warga dalam pembangunan daerah.

Langkah progresif Bupati muda ini menunjukkan bahwa pemerintahan yang transparan dan responsif terhadap perkembangan zaman bukan hanya ideal, tetapi juga bisa diwujudkan. Di saat banyak kepala daerah masih berjarak dengan publik, Mas Rio justru menghapus sekat antara pemerintah dan rakyat melalui ruang digital.

Dengan inovasi dan keterbukaannya, Mas Rio tidak hanya menggerakkan birokrasi untuk bekerja lebih efektif dan efisien, tetapi juga menginspirasi masyarakat Situbondo untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan. Warga kini tidak hanya menjadi penerima manfaat, melainkan juga bagian dari proses perubahan menuju kabupaten yang lebih maju.

Kini, wajah Situbondo semakin berubah. Infrastruktur membaik, layanan publik semakin mudah diakses, dan roda ekonomi lokal berputar dengan semangat baru. Semua itu berawal dari keberanian seorang pemimpin muda untuk membangun komunikasi publik yang jujur, terbuka, dan membumi.

Melalui berbagai inovasi tersebut, Mas Rio membuktikan bahwa keterbukaan bukan sekadar strategi pencitraan, melainkan roh pemerintahan yang sehat dan berintegritas. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama, bahu membahu mewujudkan Situbondo yang lebih baik.

Dengan gaya kepemimpinan modern, transparan, dan dekat dengan rakyat, Yusuf Rio Wahyu Prayogo telah menempatkan dirinya sebagai simbol perubahan di Tanah Santri. Visi besar “Situbondo Naik Kelas” kini bukan lagi sekadar slogan, melainkan kenyataan yang tengah diwujudkan dengan kerja nyata, inovasi, dan keberanian bertransformasi.

Baca Juga:
Praktisi Hukum Supriyono Dukung Usulan Gerbong Khusus Perokok
Penulis: Yuda Yulianto (Dosen FISIP Universitas Bondowoso)Editor: Hamzah
error: