Pelabuhan Jangkar, Solusi Mengurai Kemacetan Jalur Pantura Situbondo – Banyuwangi

Oleh: Yuda Yuliyanto (Dosen FISIP Universitas Bondowoso)

SITUBONDO – Dalam beberapa hari ini Kemacetan lalu lintas di jalur darat Banyuwangi, Situbondo semakin padat dan panjang. Jalur Pantura ini yang menghubungkan dua wilayah strategis di ujung timur Pulau Jawa, sebagai fungsi utama kendaraan pribadi, angkutan logistik, dan transportasi umum, telah mencapai titik jenuh karena kemacetan terlalu panjang di jalur pantura.

Ditambah lagi Jalur selatan Banyuwangi, Jember melalui kawasan Gumitir telah ditutup karena ada perbaikan jalan yang longsor, ini akan menambah kepadatan transportasi di jalur Pantura Situbondo, Banyuwangi. Dalam kondisi seperti ini, opsi yang paling efektif untuk pemanfaatan transportasi yaitu menggunakan jalur laut melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo.

Opsi ini akan menjadi solusi alternatif yang mendesak untuk dikaji dan diimplementasikan secara sistematis. Potensi Pelabuhan Jangkar sebagai simpul pengalihan lalu lintas darat Banyuwangi, Situbondo sangat dibutuhkan.

Kondisi Aktual Jalur Darat Banyuwangi, Situbondo saat ini mengalami beban lalu lintas yang cukup tinggi, khususnya kendaraan logistik yang akan menuju Pelabuhan Ketapang untuk menyeberang ke Bali.

Pelabuhan Jangkar di Kabupaten Situbondo memiliki posisi strategis dalam konektivitas maritim lintas Jawa, Bali dan Nusa Tenggara untuk mendukung konektivitas regional jalur darat yang padat di kawasan timur Jawa.

Tinggal bagaimana untuk mengoptimalisasi Pelabuhan Jangkar sebagai solusi jalur laut alternatif menuju Pelabuhan Lembar (Lombok) dan Pelabuhan Gilimanuk (Bali) dapat menjadi solusi jangka menengah bahkan jangka panjang untuk meredakan tekanan pada jalur darat Banyuwangi – Situbondo. Konsep ini selaras dengan visi tol laut dan pengembangan logistik nasional berbasis transportasi multimoda.

Tidak hanya akan mengurai kemacetan saja namun pembangunan ekonomi lokal akan terdampak, Aktivasi pelabuhan ini akan mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi sekitar, mulai dari UMKM, jasa transportasi laut, hingga sektor perikanan dan pariwisata bahari.

Baca Juga:
Benny Hartono Apresiasi OTT Polres Sumenep, Namun Pertanyakan Kades Tak Ditangkap

Sebagai penutup, Pelabuhan Jangkar bila dikelola secara visioner dan profesional dapat menjadi simpul transportasi laut yang strategis mampu menurunkan beban darat sekaligus menggerakkan ekonomi Situbondo.

Pilihan itu sekarang ada ditangan para pemangku kebijakan, apakah mau menunggu hingga kemacetan menjadi krisis permanen, atau berinvestasi pada solusi yang berkelanjutan dan berorientasi pada masa depan.

Penulis: YudaEditor: Redaksi
error: