SITUBONDO – Mengawali tahun ajaran baru 2025/2026, Polres Situbondo melalui jajaran Bhabinkamtibmas aktif turun ke sekolah-sekolah di berbagai wilayah Kecamatan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan tujuan memberikan edukasi kepada para pelajar terkait isu-isu penting yang marak terjadi di kalangan remaja saat ini.
Sosialisasi yang digelar menyasar pelajar tingkat SMP hingga SMA. Materi yang diberikan meliputi pencegahan perundungan (bullying), bahaya penyalahgunaan narkoba, praktik judi online, serta kekerasan di lingkungan sekolah. Seluruh materi disampaikan secara komunikatif dan dialogis agar mudah dipahami oleh para siswa.
Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan, S.I.K., M.I.K., menyampaikan bahwa MPLS menjadi momentum strategis untuk membekali pelajar dengan pengetahuan mengenai berbagai ancaman sosial yang bisa merusak masa depan mereka.
“Kami ingin para pelajar sejak dini memiliki wawasan tentang bahaya narkoba, bullying, kekerasan fisik maupun verbal, serta judi online yang saat ini sangat masif dan mengancam generasi muda,” ujar AKBP Rezi Dharmawan, Kamis (17/7/25).
Menurut Kapolres, keberadaan Bhabinkamtibmas di sekolah bukan hanya untuk menyampaikan materi formal semata, tetapi juga untuk membangun kedekatan dengan pelajar agar mereka lebih nyaman berdialog dan menyampaikan keluhan.
Dalam beberapa sesi, para siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan maupun pengalaman terkait kasus-kasus yang pernah mereka temui di lingkungan sekitar. Hal ini menjadi bagian dari upaya Polres Situbondo dalam menerapkan metode edukasi yang partisipatif.
“Kami ingin membangun pelajar yang sadar hukum, cerdas dalam menggunakan teknologi, dan memiliki karakter yang baik. Polri hadir bukan hanya untuk penegakan hukum setelah kejadian, tetapi juga untuk melakukan pencegahan sejak dini,” tambah AKBP Rezi.
Selain itu, Kapolres juga menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam membimbing serta mengawasi anak-anak, khususnya terkait penggunaan gawai dan akses internet yang tidak terkontrol.
“Kami berharap semua pihak berperan aktif, mulai dari guru, orang tua, hingga lingkungan sekitar. Karena mencegah lebih baik daripada menangani setelah ada korban,” tuturnya.
Pihak sekolah pun menyambut baik inisiatif Polres Situbondo tersebut. Para guru menilai, edukasi seperti ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana kenakalan remaja kerap berawal dari minimnya pemahaman terhadap risiko pergaulan bebas dan penggunaan teknologi tanpa batas.
“Kegiatan ini sangat positif. Anak-anak jadi tahu bahayanya judi online, narkoba, dan bullying. Ini bekal penting bagi mereka di awal masuk sekolah,” kata salah satu guru SMP Negeri di Situbondo.
Dengan pendekatan yang humanis, kegiatan sosialisasi tersebut diharapkan mampu mendorong kesadaran kolektif di kalangan pelajar agar menjauhi segala bentuk tindakan negatif yang dapat merusak masa depan.
Polres Situbondo berkomitmen untuk terus menjalankan program pembinaan seperti ini sebagai bagian dari tugas pelindung, pengayom, dan pembina masyarakat, khususnya generasi muda yang saat ini tengah menghadapi tantangan sosial yang semakin kompleks.