SITUBONDO – Tangan dingin Muhammad Rauf, yang akrab disapa Bang Rauf, menjadi kunci sukses di balik gelaran Lomba Ayam Sap-Sap di Pantai Pasir Putih, Situbondo dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Ia bersama tim dari Ikatan Perahu Pasir Putih (IKAPERTI) berjuang keras untuk mewujudkan perhelatan ini, meski rintangan datang silih berganti.
Sebagai ketua panitia, Bang Rauf mengawal seluruh persiapan, mulai dari penggalangan dana hingga pengurusan izin. Namun, niat baiknya tak sejalan dengan kondisi di lapangan. Dana yang terkumpul jauh dari harapan. Belum lagi urusan perizinan yang berbelit, membuatnya nyaris menyerah.
“Awalnya saya sempat patah semangat. Tapi teman-teman terus memberi dukungan,” kata Bang Rauf pada hari Minggu (24/8/25).
Didukung motivasi dari rekan-rekannya, Bang Rauf kembali bangkit. Ia menerjang segala hambatan, berjibaku dengan waktu yang semakin mepet. Dengan dana seadanya, ia dan tim harus memutar otak agar lomba tetap bisa terlaksana.
“Untuk hari ini, ada empat kategori yang kita perlombakan: Lomba Ayam Sap-Sap, Lomba Dayung Kano, Lomba Renang Pakai Ban Donat, dan Lomba Perahu Layar,” jelas Bang Rauf.
Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai instruktur olah raga selam (snorkeling) itu menceritakan bahwa, selain lomba-lomba yang sudah terlaksana, awalnya ada beberapa lomba lainnya, namun karena keterbatasan biayanya, akhirnya terpaksa dibatalkan.
Meski sederhana, persiapan yang dilakukan panitia tak main-main. Seminggu sebelum acara, tim sudah menyiapkan lokasi, termasuk memperhitungkan kondisi alam untuk lomba perahu layar.
Bagi Bang Rauf dan tim, kendala perizinan menjadi pelajaran berharga. “Perizinan itu agak lama karena kita baru perdana mengurus izin untuk event sebesar ini. Ini jadi pembelajaran buat kita. Evaluasi kita, untuk kegiatan ini, izin adalah hal yang harus kita capai pertama,” ujarnya.
Lomba Ayam Sap-Sap ini sendiri digagas oleh masyarakat yang tergabung dalam IKAPERTI, sebuah organisasi yang dibentuk untuk menaungi para pegiat wisata dan pemilik perahu layar wisata. Menurut Bang Rauf, semua berawal dari inisiatif mereka.
“Kegiatan di IKAPERTI ini banyak di bidang jasa wisata. Salah satunya membawa pengunjung melihat terumbu karang atau snorkeling di Pasir Putih,” jelasnya.
Bang Rauf berharap Lomba Ayam Sap-Sap ini bisa menjadi agenda rutin dan masuk ke dalam kalender Harjakasi (Hari Jadi Kabupaten Situbondo). “Ayam Sap-Sap ini adalah budaya resmi dari Situbondo, khususnya Pasir Putih,” tegasnya.

Ia menceritakan bahwa tradisi ini berawal dari nenek moyang yang mengadakan selamatan laut. “Dulu, mereka melarung tumpeng dan harus ada hewan hidup, yaitu ayam. Ternyata ayam itu nyap-sap (terbang) dari tengah laut ke pantai. Dari situlah kita terinspirasi membuat lomba Ayam Sap-Sap,” kisahnya.
Berkat kegigihan Bang Rauf dan dukungan berbagai pihak, termasuk Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio), acara ini sukses terselenggara dengan megah.
Bang Rauf optimistis bahwa kegiatan seperti ini bisa menghidupkan kembali kejayaan Wisata Bahari Pantai Pasir Putih di masa lalu serta menarik minat pengunjung lebih banyak lagi.
Senada dengan Bang Rauf, Pak Jamal selaku Ketua IKAPERTI merasa lega acara bisa berjalan sukses. “Ini menjadi pembelajaran bagi kami yang baru pertama kali mengadakan Lomba Ayam Sap-Sap. Ke depannya, kami akan berusaha mempersiapkan dengan sebaik-baiknya agar acara bisa lebih baik lagi,” pungkasnya.