ULTRAMAN Turun Gunung, Antrean BBM di Situbondo Langsung Terurai

Kisruh BBM yang mencekam: “ULTRAMAN” jadi solusi

SITUBONDO – Antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU Situbondo yang sempat membuat resah warga, akhirnya terurai hanya dalam hitungan jam setelah Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, mengumumkan akan melakukan inspeksi mendadak (sidak), Rabu (30/7/25).

Namun, bukan sekadar pengumuman biasa. Bupati yang akrab disapa Mas Rio itu menyampaikan niat sidaknya dengan cara tak biasa: menggunakan bahasa Madura dalam gaya jenaka sembari menyebut dirinya sebagai “Ultraman” yang hendak kembali ke Situbondo untuk memberantas para penimbun BBM.

“Mau terbang ke Situbondo, mau langsung sidak. Yak Ultraman moliya. Sengak penimbun-penimbun bensin se ajuel larang bensin, sengak ye,” ucap Mas Rio dalam video berdurasi kurang dari satu menit. Jika diterjemahkan, kalimat tersebut berarti: “Ini Ultraman pulang. Awas para penimbun bensin yang menjual mahal, hati-hati ya.”

Video tersebut direkam dalam perjalanan pulangnya dari Jakarta ke Situbondo dan langsung menyebar luas di berbagai platform media sosial, mulai dari WhatsApp hingga TikTok.

Pantauan media ini, hanya dalam waktu kurang dari satu jam setelah video itu beredar, antrean di beberapa SPBU utama seperti Kapongan, Panji, dan Landangan mulai surut. Warga yang sebelumnya harus mengantre panjang, bisa mengisi bahan bakar lebih cepat.

Ahmad Humaidi, warga Arjasa yang mengisi BBM di SPBU Kapongan, tertawa saat ditanya soal video tersebut.

“Adek, ecapok Ultramen molea oreng ngimbal bensin tak eberrik bik pom,” ujarnya. Artinya: “Gara-gara Ultraman mau pulang, orang yang mau nimbun tidak dikasih oleh petugas pom bensin.”

Senada dengan Humaidi, seorang warga Landangan, Andi Hanafi, juga merasakan dampak langsungnya. “Lucu bupatinya. Ngaku seorang Ultraman,” katanya sambil tersenyum. “Tapi ternyata efektif. Saya bisa mengisi BBM lebih cepat.”

Baca Juga:
Kisah Pilu PMI di Malaysia Berakhir Bahagia, Nasim Khan Kawal Pemulangan 8 PMI Deportasi

Dalam video itu, Mas Rio juga menyoroti adanya aksi borong BBM oleh warga luar daerah yang masuk ke Situbondo, terutama dari arah Jember dan Bondowoso.

“Areyah se matade’ bensin. Sengak ye,” katanya, yang berarti: “Ini yang menghabiskan bensin. Awas ya.”

Ia menegaskan bahwa stok BBM di Situbondo dalam kondisi aman dan bahkan sudah ditambah oleh Pertamina dari sebelumnya 300 kiloliter menjadi 500 kiloliter per hari.

Menurutnya, kelangkaan BBM di daerah sekitar seperti Jember disebabkan oleh keterlambatan distribusi, yang kemudian memicu aksi panic buying dan membuat pembeli menyerbu Situbondo.

“Setelah pasokan normal, justru terjadi panic buying. Orang-orang membeli dalam jumlah besar, tak sesuai kebutuhan. Semua menyerbu Situbondo. Akherra salbut pas. Mapeggel reyah. Sengak pon,” tegasnya, yang berarti: “Akhirnya jadi kacau. Bikin kesal. Awas saja.”

Mas Rio juga meminta pengelola SPBU untuk lebih ketat dalam melayani pembeli, dan tidak menjual BBM dalam jumlah besar kepada oknum yang diduga menimbun. “Biar cipto, icip-icip roto. Kalau dijual dalam jumlah besar, yang lain tidak kebagian, antrean jadi panjang,” tambahnya.

Saat ditanya kenapa memilih menyebut dirinya “Ultraman”, Mas Rio menjawab santai. “Soalnya di sini banyak yang bandel. Harus pakai Ultraman,” ujarnya sambil tertawa.

Dalam pernyataan lanjutannya, Mas Rio menjelaskan bahwa ada indikasi keberadaan penimbun yang menggunakan kendaraan dimodifikasi dan motor-motor khusus.

“Ciri-cirinya itu pakai jirigen, mobil dimodif, motornya biasanya Thunder. Tapi tadi belum dapat. Mungkin sudah tahu kita mau sidak, mereka menghindar,” ujarnya.

Ia juga mengakui adanya limpahan konsumen dari luar daerah yang datang ke Situbondo untuk mencari BBM. Bahkan, ada pengguna TikTok dari luar kota yang mengaku baru bisa mendapatkan bensin setelah dua hari bolak-balik ke Situbondo.

Baca Juga:
18 Fakta Kebiadaban Bandit Cukai di Balik Fasilitas Jalur Hijau

“Nah kedatangan mereka ini dibarengi dengan narasi. Narasi di Jember, Bondowoso sudah mulai padat, akhirnya warga kita ikut panik,” jelasnya.

Mas Rio memastikan bahwa distribusi BBM sudah diperbaiki, dan pihaknya akan menindak tegas SPBU atau petugas yang bekerja sama dengan penimbun.

“Saya minta SPBU yang timnya nakal itu disanksi langsung. Karena yang dirugikan masyarakat biasa. Mereka pulang kerja harus antre, belum lagi esoknya sekolah atau kerja lagi. Ekonomi terganggu, hanya sebagian orang yang ambil untung,” tegasnya.

Ia pun meminta Pertamina untuk memperketat pengawasan di level SPBU, agar tidak ada lagi permainan kotor yang memperparah situasi. Dengan gaya komunikasinya yang unik namun efektif, Mas Rio berhasil meredam kepanikan publik dan mengembalikan kelancaran distribusi BBM di Situbondo.

Dalam kisruh BBM yang mencekam, siapa sangka seorang “ULTRAMAN” bisa jadi solusi.

Penulis: SumakkiEditor: Redaksi
error: