SITUBONDO – Suasana Jl. A. Yani tepat di depan Markas CPM, Alun-Alun Situbondo, Jumat pagi (27/6/2025), dipenuhi ribuan pasukan yang membentuk formasi barisan rapi. Sebanyak 2.000 personel dari unsur GP Anshor, Banser, TNI, Polri, dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) menggelar apel akbar dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H.
Tampak hadir dalam apel tersebut sejumlah tokoh penting Kabupaten Situbondo, mulai dari Ketua PC GP Anshor Johantono, Dandim 0823/Situbondo Letkol Inf. Alexander Arung Bua, S.E., Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan, S.I.K., M.I.K., Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio), hingga tokoh agama karismatik Habib Hussein. Para tamu undangan penting dari berbagai elemen masyarakat juga turut hadir, menambah khidmat suasana.

Apel akbar yang berlangsung di bawah sinar matahari pagi tersebut diawali dengan pengarahan dari unsur TNI yang memberikan arahan disiplin, kesiapsiagaan, dan nasionalisme kepada seluruh pasukan. Setelah itu, Dandim 0823/Situbondo Letkol Inf. Alexander Arung Bua menyampaikan sambutan yang memuat motivasi perjuangan dalam rangka mendukung program ketahanan nasional, khususnya di bidang pangan.
Menggunakan kendaraan militer terbuka, Dandim bersama Bupati Mas Rio dan Habib Hussein melakukan pemeriksaan barisan dari ujung barat hingga ujung timur lapangan. Pemeriksaan itu menandai dimulainya Apel Pasukan yang dilanjutkan dengan Deklarasi Patriot Ketahanan Pangan.

Ketua PC GP Anshor Situbondo Johantono menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen organisasi yang dipimpinnya untuk turut mendukung program strategis pemerintah pusat, khususnya dalam hal penguatan ketahanan pangan nasional.
“Ya, hari ini kita menggelar 2.000 pasukan sekaligus melaksanakan apel dan deklarasi patriot ketahanan pangan. Ini adalah salah satu bentuk komitmen Anshor dan Banser terhadap program pemerintah, terutama soal ketahanan pangan. Kita ingin memastikan bahwa ke depan ketahanan pangan mampu mensupport seluruh kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya Situbondo,” ujar Johantono dalam sesi wawancara usai apel.

Menurut Johantono, salah satu agenda utama adalah menginventarisasi lahan-lahan tidak produktif di wilayah Situbondo agar dapat dikelola oleh kader Anshor dan Banser menjadi lahan produktif. Ia menekankan bahwa instruksi ini berasal dari pimpinan pusat dan wilayah.
“Kita sudah diperintah oleh pengurus pusat dan wilayah untuk segera mengidentifikasi lahan-lahan tidur. Baik itu milik pemerintah pusat, pemda, maupun lahan-lahan lain yang terbengkalai. Semua akan kita kelola untuk ketahanan pangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa agenda ini bukan proyek jangka pendek, melainkan sebuah program berkelanjutan dengan desain yang sudah matang. “Kita sudah punya konsep dari pusat dan wilayah, ini akan kita kerjakan bersama-sama agar lahan-lahan itu benar-benar produktif,” tambahnya.
Dalam pandangan Johantono, kolaborasi dengan TNI-Polri, serta FKPPI adalah bentuk nyata sinergi antara elemen masyarakat sipil dan institusi pertahanan negara. Ia menyebut semangat ini sebagai “Nusantara: NU Santri dan Tentara.”
“Pasukan yang hadir ini sekitar 2.000 dari kader Anshor dan Banser, belum termasuk TNI dan Polri. Kita bergandengan tangan. Inilah yang kita maksud Nusantara: NU Santri dan Tentara,” ujar Johantono.
Di tempat yang sama, Dandim 0823/Situbondo Letkol Inf. Alexander Arung Bua menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif GP Anshor dan Banser. Menurutnya, partisipasi organisasi masyarakat sipil sangat penting untuk memperluas jangkauan program ketahanan pangan yang selama ini sudah dilaksanakan oleh pemerintah.

“Ini adalah terobosan luar biasa. Dukungan dari teman-teman GP Ansor-Banser sangat penting untuk mengawal program prioritas nasional. Selama ini kami sudah bergerak di beberapa momen, dan dengan tambahan kekuatan dari GP Ansor-Banser, semangat kita semakin besar,” kata Letkol Alexander.
Terkait kondisi ketahanan pangan di Situbondo sendiri, Dandim optimis akan tercukupi. Bahkan, Situbondo mencatat surplus panen pada semester sebelumnya. “Insya Allah aman. Kita surplus pada panen padi kemarin. Ini hasil kerja bersama semua pihak,” ungkapnya.
Apel pasukan yang berlangsung selama lebih dari dua jam tersebut ditutup dengan pembacaan deklarasi patriot ketahanan pangan secara serentak oleh seluruh peserta. Barisan Anshor dan Banser, berdiri sejajar dengan prajurit TNI, anggota Polri, dan kader FKPPI, mengangkat tangan kanan sembari mengucapkan ikrar untuk menjaga tanah air melalui pertanian dan ketahanan pangan.
Deklarasi itu disambut tepuk tangan dan sorak semangat dari seluruh peserta dan tamu undangan. Banyak warga yang turut menyaksikan kegiatan ini dari pinggir jalan, mengabadikan momen bersejarah tersebut dengan ponsel mereka.
Momentum 1 Muharam tahun ini menjadi simbol kebangkitan peran pemuda dan santri dalam membangun bangsa, tidak hanya melalui pendidikan dan sosial keagamaan, tapi juga lewat kerja nyata di sektor pangan. GP Anshor dan Banser Situbondo menegaskan diri sebagai mitra strategis pemerintah dan TNI-Polri dalam menciptakan Indonesia yang berdaulat dan mandiri.
Sebagaimana disampaikan Ketua PC GP Anshor, langkah ini adalah awal dari gerakan besar. “Kita mulai hari ini. Dari Situbondo, untuk Indonesia yang berdaulat di bidang pangan,” pungkas Johantono.












