SITUBONDO – Komitmen TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus diwujudkan melalui aksi nyata di tengah masyarakat. Seperti yang dilakukan Babinsa Koramil 0823/10 Arjasa, Sertu Agus SP, yang turun langsung ke sawah mendampingi proses panen padi milik petani binaannya di Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Rabu (23/7/2025).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di atas lahan seluas 0,5 hektare milik Bapak Sayadi, seorang petani aktif di wilayah tersebut. Kehadiran Babinsa bukan hanya sebagai bentuk dukungan moril, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pendampingan teknis guna meningkatkan hasil pertanian masyarakat desa.
“Pendampingan seperti ini adalah bagian dari tugas kami sebagai Babinsa. Kami hadir untuk memberi motivasi dan membantu secara langsung agar hasil panen petani bisa maksimal,” ujar Sertu Agus SP saat ditemui di lokasi panen.
Menurutnya, peran Babinsa dalam sektor pertanian merupakan wujud sinergi antara TNI dan rakyat dalam membangun ketahanan pangan yang kuat dari tingkat desa. Ia menambahkan, tugas menjaga stabilitas negara tak hanya dilakukan di medan tempur, tetapi juga melalui penguatan ekonomi masyarakat, termasuk sektor pertanian.
Bentuk dukungan yang diberikan tak hanya sebatas pendampingan saat panen, tetapi juga mencakup kegiatan pertanian sejak masa tanam, pemupukan, hingga panen tiba. Dalam kegiatan panen kali ini, Sertu Agus bahkan turun tangan langsung membantu memotong padi bersama para petani.
Kehadiran aparat TNI di lahan pertanian pun disambut hangat oleh para petani. Bapak Sayadi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan dan pendampingan dari Babinsa. “Kami merasa terbantu, apalagi Babinsa tidak hanya mengawasi, tapi benar-benar ikut kerja bareng kami,” tuturnya.
Langkah nyata Babinsa di Kecamatan Arjasa ini sejalan dengan program TNI AD dalam mendukung swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Melalui keterlibatan langsung di lapangan, TNI berupaya menciptakan desa yang mandiri secara ekonomi dan pangan.
Danramil 0823/10 Arjasa, Kapten Inf Rachmad, mengapresiasi semangat anggotanya dalam menjalankan peran teritorial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. “Babinsa adalah ujung tombak satuan di wilayah. Pendekatan mereka harus humanis dan berdampak nyata bagi warga. Kegiatan ini salah satu contohnya,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa pendampingan pertanian di wilayah Arjasa merupakan bagian dari program berkelanjutan yang sudah berlangsung selama beberapa musim tanam terakhir. Hasilnya pun mulai dirasakan masyarakat dalam bentuk peningkatan produktivitas pertanian.
Selain menjadi mitra strategis petani, Babinsa juga sering kali berperan sebagai jembatan antara petani dengan penyuluh pertanian dan instansi teknis lainnya. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem pertanian yang lebih maju dan sejahtera.
Ketahanan pangan lokal dianggap sebagai fondasi utama dalam menghadapi tantangan ekonomi nasional, termasuk potensi ancaman krisis pangan global. Dalam konteks ini, peran TNI di daerah dinilai sangat penting untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat desa.
Dengan terus hadirnya Babinsa dalam kegiatan pertanian, diharapkan wilayah-wilayah seperti Arjasa bisa menjadi contoh nyata tentang bagaimana sinergi antara aparat dan masyarakat mampu menghasilkan kemajuan bersama.
Pemerintah Kabupaten Situbondo sendiri terus mendorong optimalisasi sektor pertanian sebagai kekuatan utama pembangunan daerah. Pendampingan TNI di lapangan dinilai sangat membantu dalam mempercepat pencapaian target tersebut.
“Semakin banyak pendampingan yang dilakukan, semakin besar pula potensi peningkatan hasil tani yang bisa dicapai. Ini sangat positif,” ujar Kepala Dinas Pertanian Situbondo dalam kesempatan terpisah.
Panen padi yang berlangsung di Kedungdowo kali ini bukan sekadar rutinitas pertanian tahunan, tetapi juga menjadi simbol semangat kolaboratif antara petani, TNI, dan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Kegiatan tersebut juga memperlihatkan bahwa desa bukan hanya wilayah administratif, melainkan titik strategis dalam menjaga keberlanjutan pangan nasional. Peran aktif semua pihak, mulai dari petani, Babinsa, hingga pemerintah, menjadi kunci keberhasilan tersebut.