SBINews.id – Situbondo, Jumat (14/2/25)
Buruknya kondisi jalan di Kabupaten Situbondo kembali memakan korban. Banyaknya lubang di jalan, baik jalan provinsi, kabupaten, maupun nasional, mengakibatkan kecelakaan yang merenggut dua nyawa dan menyebabkan kerugian material yang tidak sedikit. Masyarakat pun mendesak pemerintah, khususnya Kementerian PUPR, PUPR Provinsi Jawa Timur, serta PUPP Situbondo, untuk segera melakukan perbaikan guna mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi.
Salah satu kecelakaan tragis terjadi di Jalan A. Yani, Kelurahan Dawuhan, tepat di depan Toko Bangunan ACC. Seorang pengendara motor yang berboncengan melaju dari arah barat berusaha menghindari water barrier yang dipasang sebagai penghalang di jalan berlubang. Namun, upaya menghindar justru membawa petaka.
Pengendara tersebut membanting setir ke kiri, tetapi mendapati ada minibus yang parkir agak ke tengah jalan. Saat mencoba menghindari minibus dengan berbelok ke kanan, motor mereka justru tersenggol truk tronton yang sedang melintas. Akibatnya, salah satu korban meninggal dunia di tempat setelah terlindas truk tersebut, sementara rekannya mengalami luka-luka.
Kecelakaan lainnya terjadi tak lama berselang. Seorang pengendara motor mengalami kecelakaan tunggal setelah motornya menghantam lubang di jalan, juga di Jalan A. Yani, Kelurahan Dawuhan, tepatnya di depan gerai Biznet. Benturan keras menyebabkan kendaraan terbakar hebat, sementara pengemudi mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.
Selain dua kejadian tersebut, masih banyak kecelakaan lain yang terjadi akibat jalan yang rusak dan berlubang. Masyarakat mengaku resah dan khawatir setiap melintas di ruas jalan yang penuh lubang, terutama saat malam hari atau ketika hujan turun, yang membuat lubang-lubang itu sulit terlihat.
“Kami sangat berharap pemerintah segera turun tangan. Jangan tunggu lebih banyak korban berjatuhan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Masyarakat Situbondo mendesak pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret dalam memperbaiki kondisi jalan. Mereka berharap perbaikan dilakukan secara menyeluruh dan bukan sekadar tambal sulam yang hanya bertahan sementara.
Kini, sorotan publik tertuju pada langkah yang akan diambil oleh pemerintah, apakah akan segera bertindak atau justru menunggu lebih banyak korban berjatuhan di jalan-jalan yang seharusnya menjadi akses aman bagi masyarakat.