Berita  

Bursa Penting Plus Resmi Diluncurkan, Kecamatan Situbondo Perkuat Komitmen Penurunan Stunting

SITUBONDO – Pemerintah Kecamatan Situbondo Kota secara resmi meluncurkan program BURSA PENTING PLUS (Berbagi Bersama Untuk Penurunan Stunting) Tahun 2025 pada Jumat (4/7/2025) di aula Kantor Kecamatan Situbondo. Program ini menjadi langkah strategis dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di wilayah tersebut, dengan melibatkan berbagai lintas sektor dan masyarakat umum.

Acara peluncuran dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Camat Situbondo, Jupri Setyo Utomo, Kepala Puskesmas (Kapus) Kecamatan Situbondo drg. Hesty Tulus Panggih Arini, Ketua TP PKK Nely Anjar Fitriyah, Wakil Danramil Peltu Alif Permadi, Lurah Patokan Aries Priyo Susanto, Lurah Dawuhan Ivan Susatyo Pribadi, Kepala Desa Olean Ansori, Kepala Desa Kalibagor Misnadin, Utusan Kades Talkandang, Utusan Kades Kotakan, serta perwakilan ibu-ibu yang memiliki balita dari setiap kelurahan dan desa.

Dalam laporannya, Kapus drg. Hesty memaparkan latar belakang dan tujuan program ini. Ia menekankan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan investasi penting bagi pembangunan bangsa, sesuai dengan UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1. Selain itu, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting juga mengamanatkan implementasi intervensi yang konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas.

Data Puskesmas Situbondo menunjukkan bahwa pada tahun 2024, angka stunting mencapai 18,5% (dari target 14%), sementara kasus wasting 6,6% (dari target 7%). Menanggapi hal ini, Bursa Penting Plus menargetkan penurunan angka stunting di Jawa Timur menjadi 15% dan secara nasional menjadi 18% pada tahun 2025.

“Kekurangan gizi pada usia dini dapat meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan rentan infeksi, postur tubuh tidak maksimal, serta kurangnya kemampuan kognitif yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya bangsa,” jelas drg. Hesty.

Baca Juga:
DPC PKB Situbondo Laporkan Lukman Edy ke Polres Situbondo atas Dugaan Pencemaran Nama Baik
(Dok.Foto: Ibu-ibu dan Balitanya menerima bantuan sembako dan uang pembinaan)

Program Bursa Penting Plus memiliki tujuan umum untuk menurunkan kasus stunting dan masalah gizi melalui intervensi spesifik bersama lintas sektor. Secara khusus, program ini bertujuan menggerakkan keterlibatan lintas sektor dalam pemenuhan gizi balita bermasalah gizi, serta menurunkan kasus balita dengan masalah gizi.

Kegiatan pokok program meliputi pemetaan sasaran, pengumpulan dana melalui donasi, dan distribusi paket bantuan. Rincian kegiatannya adalah:

  1. Memetakan balita dengan masalah gizi dari keluarga kurang mampu.
  2. Membuka donasi bagi khalayak umum dan lintas sektor.
  3. Mendistribusikan paket bantuan sesuai dana yang terkumpul.

Dana yang terkumpul akan disalurkan dalam bentuk paket sembako senilai Rp100.000 dan bantuan uang tunai Rp50.000 per keluarga balita. Sasaran utama penerima bantuan adalah balita kurang gizi, stunting, dan yatim piatu yang kurang mampu. Jika kebutuhan balita telah terpenuhi, bantuan dapat diperluas kepada ibu hamil berisiko tinggi dengan status ekonomi kurang mampu serta pasien ODGJ yang kurang mampu.

Sebelumnya, kegiatan penyaluran sedekah ini sudah dilakukan enam kali sejak 2023 di Puskesmas Situbondo sebagai kegiatan rutin. Namun, dengan peluncuran Bursa Penting Plus, jangkauan penggalangan donasi akan diperluas.

Camat Jupri Setyo Utomo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Puskesmas Situbondo yang telah menginisiasi program ini. “Hari ini kita memulai langkah yang sangat baik untuk menyatukan niatan kita, untuk menyatukan keinginan kita bagi kepada saudara-saudara kita,” ujarnya.

(Dok.Foto: kika – Hesty – Nely – Peltu Alif – Kades Ansori – Lurah Aries – Camat Jupri – Lurah Ivan – Kades Misnadin – utusan Desa Kotakan – utusan Desa Talkandang)

Camat Jupri menitipkan kaleng donasi kepada para lurah dan kepala desa di empat desa dan dua kelurahan, serta di kantor kecamatan. Ia berharap donasi ini akan terus mengalir dan tidak hanya terbatas pada internal, tetapi juga mampu menjangkau jaringan yang lebih luas. “Mudah-mudahan niatan kita ini membawa manfaat untuk kita semuanya,” tambahnya.

Baca Juga:
Pengurus Sah Gempita Kalteng: Menjawab Isu Keabsahan dengan Bukti Konkret

Dalam wawancaranya, drg. Hesty menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pendataan secara detail setiap bulan, termasuk mengoreksi timbang dan mengecek balita yang telah lolos dari stunting. Inisiatif ini muncul karena sebagian besar kasus stunting berasal dari keluarga kurang mampu. Tentu saja hal ini selaras dengan komitmen Menuju Zero Stunting.

“Kami terus berupaya, karena kader membutuhkan keterampilan khusus untuk mengukur dengan tepat guna mewujudkan angka stunting. Kami terus melakukan kaderisasi dan menyegarkan ilmu mereka agar data yang kami dapatkan sesuai,” jelas drg. Hesty.

Terkait kelanjutan program ini, Camat Jupri menegaskan keinginan untuk memperluas jaringan penggalangan donasi hingga tingkat kelurahan dan desa. “Sebelumnya donasi Bursa Penting ini hanya terbatas di lingkup tingkat kecamatan saja. Hari ini kita perluas sampai ke desa untuk memberikan dampak yang lebih kuat, memberikan manfaat yang lebih luas kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan intervensi untuk penurunan stunting dan juga kepada warga yang membutuhkan bantuan kita,” katanya.

Dengan target awal donasi minimal Rp1.500.000 per satu kali penyaluran, yang telah tercapai hari ini, diharapkan perluasan jaringan ini akan meningkatkan jumlah donasi. Penyaluran bantuan akan disesuaikan dengan prioritas, tidak terpusat pada satu desa setiap bulan, melainkan berdasar pada perkembangan anak-anak stunting yang paling membutuhkan.

“Minimal satu bulan satu kali, mudah-mudahan dengan launching ini kemudian nanti bisa kita laksanakan lebih dari ini,” pungkas Camat Jupri, optimistis terhadap keberlanjutan dan dampak positif dari program Bursa Penting Plus dalam mewujudkan Situbondo bebas stunting.

Penulis: HamzahEditor: Redaksi
error: