Dina Lorenza Dorong Keluarga Berdaya dan Berkualitas Lewat Program Bangga Kencana di Bondowoso

BONDOWOSO (SBINews.id) – Kabupaten Bondowoso menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang mendapatkan kesempatan istimewa untuk mengikuti kegiatan Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja, yang digawangi oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Dina Lorenza Audria, S.I.P., pada hari Senin (20/10/25).

Kegiatan ini diselenggarakan atas inisiatif kolaboratif antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), sebagai bagian dari upaya membangun keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

Kehadiran Dina Lorenza di Bondowoso mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bondowoso dipenuhi ratusan peserta dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari Lurah Badean didampingi oleh perangkat desa, tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan setempat, Duta GenRe (Generasi Berencana), hingga para kader dan pegiat keluarga berencana.

Suasana acara berlangsung meriah namun tetap penuh makna, mencerminkan semangat bersama untuk memperkuat ketahanan keluarga di daerah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., serta Kepala Dinas Sosial dan P3AKB Kabupaten Bondowoso, Hj. Anisatul Hamidah, S.Ag., SH, M.Si., M.Kn. Ketiganya menjadi narasumber utama yang berbagi wawasan strategis tentang penguatan keluarga, penurunan stunting, dan pengendalian laju pertumbuhan penduduk.

Dalam sambutannya, Dina Lorenza menegaskan bahwa Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) tidak boleh lagi dipahami sebatas urusan alat kontrasepsi atau pengaturan jumlah anak. Menurutnya, program ini justru harus menjadi gerakan nasional untuk membangun keluarga yang berdaya, berkualitas, dan tangguh menghadapi tantangan zaman.

“Bangga Kencana mengajarkan kita bagaimana membangun keluarga yang kuat dan harmonis, tempat anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan berkarakter. Karena keluarga adalah pondasi bangsa. Kalau pondasinya kuat, maka negara juga akan kokoh,” ujar Dina dengan penuh semangat di hadapan peserta.

Baca Juga:
Satreskoba Polres Situbondo Amankan Seorang Pemuda dan 4000 Pil Trex

Politisi muda dari Partai Demokrat itu menambahkan bahwa kualitas manusia Indonesia sangat bergantung pada kualitas keluarganya. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pengasuhan, perencanaan keluarga, dan gizi anak perlu dilakukan secara merata, tidak hanya di wilayah perkotaan tetapi juga hingga pelosok desa.

“Program Bangga Kencana harus menyentuh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang di pedesaan. Keluarga di desa juga berhak mendapatkan pendampingan dan edukasi agar bisa melahirkan generasi unggul dan berdaya saing,” lanjutnya.

Dina juga mengapresiasi dukungan dari anggota Komisi XI DPR RI, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana, M.H.Kes., yang menginginkan agar pemahaman mengenai pembangunan keluarga berkualitas tidak terbatas di daerah pemilihannya saja, melainkan dapat diperluas ke wilayah lain seperti Bondowoso.

“Inilah semangat kolaborasi antar-komisi di DPR RI untuk memastikan semua daerah mendapatkan kesempatan yang sama dalam membangun keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas,” tegas Dina.

Sementara itu, Dra. Maria memperkuat pesan tersebut dengan menegaskan bahwa fokus utama lembaganya kini bukan lagi sekadar pada pengendalian jumlah kelahiran, tetapi lebih pada peningkatan kualitas keluarga dan pencegahan stunting.

“Pencegahan stunting dimulai dari rumah. Dari pola asuh yang baik, pemenuhan gizi yang cukup, dan perhatian terhadap tumbuh kembang anak. Jika keluarga memiliki pemahaman yang benar, maka kita bisa menekan angka stunting secara signifikan,” ujarnya.

Dra. Maria juga mengungkapkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, yang menunjukkan penurunan signifikan kasus stunting di Bondowoso, dengan perbandingan 1:10, artinya dari 10 balita, hanya satu yang mengalami stunting. Menurutnya, ini adalah kemajuan luar biasa yang harus dijaga dan ditingkatkan.

Senada dengan hal itu, Hj. Anisatul Hamidah menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, BKKBN, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan hasil tersebut. Menurutnya, kunci keberhasilan program Bangga Kencana terletak pada peran aktif keluarga dan komunitas lokal.

Baca Juga:
863 Jamaah Haji Situbondo Diberangkatkan Menuju Tanah Suci

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif. Banyak peserta, terutama para kader PKK dan Duta GenRe, mengajukan pertanyaan seputar strategi pencegahan pernikahan dini, pemberdayaan ekonomi keluarga, serta pembinaan remaja agar lebih siap menghadapi masa depan.

Dina Lorenza menanggapi setiap pertanyaan dengan lugas dan inspiratif. Ia mengingatkan generasi muda untuk tidak terburu-buru menikah dan lebih fokus mempersiapkan diri agar menjadi pribadi yang mandiri dan berkualitas.

“Pernikahan bukan tujuan akhir, tapi awal dari tanggung jawab besar. Karena itu, kesiapan mental, ekonomi, dan spiritual harus matang. Di sinilah pentingnya peran pendidikan keluarga dan perencanaan hidup,” pesannya.

Menutup kegiatan tersebut, Dina Lorenza mengajak seluruh peserta untuk menjadikan keluarga sebagai pusat pembangunan bangsa. Ia berharap semangat Program Bangga Kencana tidak berhenti pada sosialisasi, tetapi benar-benar menjadi gerakan sosial yang berkelanjutan di Bondowoso dan daerah-daerah lainnya.

“Kita ingin lahir generasi Indonesia yang sehat, tangguh, dan unggul. Semua itu bermula dari keluarga. Karena di pangkuan ibu dan ayah yang penuh kasih, masa depan bangsa ini sedang dibentuk,” tutup Dina Lorenza dengan nada haru disambut tepuk tangan meriah peserta.

Acara pun diakhiri dengan deklarasi bersama komitmen “Keluarga Berkualitas untuk Indonesia Emas”, diiringi foto bersama seluruh narasumber dan peserta yang menggambarkan semangat kolektif membangun masa depan bangsa dari keluarga.

(sumber: Tim Korkab Dapil Jawa Timur III)

Penulis: Hamzah/TimEditor: Hamzah
error: