Kecamatan Situbondo Genjot UMKM Lewat Program Inovatif “Klinik UMKM 116”

SITUBONDO – Pemerintah Kecamatan Situbondo Kota meluncurkan sebuah inisiatif ambisius untuk mendongkrak daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal di era digital. Program yang diberi nama Klinik UMKM 116 (1 ASN membina 1 UMKM selama 6 bulan) ini secara resmi diluncurkan pada Kamis, 02 Oktober 2025, bertempat di Pendopo Kecamatan Situbondo Kota.

Acara peluncuran tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio), bersama rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Prokopim). Turut hadir pula Camat Situbondo Kota, Jupri Setyo Utomo, S.STP., Forkopimca, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non-ASN Kecamatan, para Lurah dan Kepala Desa, pelaku UMKM binaan, serta rekan-rekan wartawan.

Dalam sambutannya, Camat Jupri Setyo Utomo menegaskan bahwa meskipun UMKM adalah tulang punggung perekonomian masyarakat, sektor ini masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari legalitas perizinan, manajemen usaha, branding produk, hingga pemasaran digital.

Dok.Foto: Camat Situbondo Kota, Jupri Setyo Utomo, S.STP.

“Berdasarkan kondisi tersebut, kami di Kecamatan Situbondo menggagas sebuah inisiatif yang kami beri nama Klinik UMKM 116,” ujar Camat Jupri.

Camat Jupri menjelaskan filosofi program ini: Satu ASN Membina Satu UMKM Selama Enam Bulan Pendampingan. Ia berharap, melalui konsep ini, ASN di Kecamatan Situbondo tidak hanya hadir sebagai aparatur negara, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat.

Saat ini, sudah ada 34 UMKM di bidang kuliner dan kerajinan yang menjadi peserta. Para ASN pembina telah melakukan pendampingan awal, menganalisa permasalahan, dan menyusun rencana kerja. Camat Jupri memasang target ambisius di akhir program:

  1. 100% UMKM memiliki Legalitas Usaha.
  2. Peningkatan Omset minimal 20% dalam enam bulan.
  3. Setiap UMKM mampu melakukan pencatatan keuangan sederhana.

Lebih lanjut, Camat Jupri mengungkapkan rencana pengembangan program. Klinik UMKM 116 ke depan akan melibatkan seluruh Non-ASN di kecamatan dan kelurahan, serta melibatkan Kepala Desa dan perangkat desa.

Baca Juga:
Wakil Bupati Situbondo Rayakan Idul Fitri Bersama Warga Sumberanyar di Masjid Baiturrahman

“Kami optimis dengan Klinik 116 ini, UMKM di Kecamatan Situbondo akan benar-benar naik kelas, Go Digital, dan memiliki daya saing kuat di pasar digital,” tegasnya, seraya berharap program ini dapat direplikasi di OPD dan kecamatan lain.

Dalam kesempatan tersebut, Camat Jupri juga melaporkan kepada Bupati mengenai transformasi digital di wilayahnya. Kecamatan Situbondo bersama seluruh desa dan kelurahan kini tengah membangun website desa dan aplikasi berbasis Android dengan fitur unggulan seperti pelayanan administrasi masyarakat digital, marketplace desa untuk produk UMKM, pasar desa digital, dan fitur keamanan lingkungan berbasis Kentongan Digital.

Khusus mengenai Aplikasi Kentongan Digital tadi, Camat Jupri memohon kesediaan Bupati untuk meresmikan aplikasi tersebut pada minggu ketiga bulan Oktober, setelah pelatihan bagi para pengguna rampung.

Bupati Situbondo, Mas Rio, dalam sambutannya memberikan penekanan yang kuat terhadap peran vital UMKM. Ia menegaskan bahwa UMKM memiliki cakupan yang luas, tidak sekadar pedagang kecil atau kuliner di pasar, melainkan mencakup pertanian, perikanan, kerajinan, pariwisata, hingga industri kreatif.

Dok.Foto: Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio)

Mas Rio mengajak masyarakat dan pemerintah untuk menunjukkan kebanggaan dan konsistensi dalam menggunakan produk lokal, mulai dari pakaian, makanan, batik, hingga kerajinan. Hal ini dinilai sebagai bentuk dukungan nyata bagi UMKM Situbondo.

Bupati juga menekankan pentingnya UMKM untuk “Naik Kelas” secara administrasi. Mereka harus memenuhi syarat seperti memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha), NPWP, hingga terdaftar dalam e-katalog agar dapat terlibat dalam proyek-proyek pemerintah.

“Dana APBD seharusnya tidak diputar ke luar kota, melainkan harus kembali ke masyarakat lokal melalui belanja produk UMKM,” tegas Mas Rio.

Intinya, Mas Rio menekankan bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Dengan kebersamaan, keberpihakan pemerintah, dan kebanggaan masyarakat terhadap produk lokal, Situbondo optimis dapat tumbuh mandiri, sejahtera, dan dikenal luas melalui karya warganya sendiri.

Baca Juga:
Bisnis Kerapu Menjajaki Pasar Vietnam dan China
Dok.Foto: Penyelesaian Puzzle bertuliskan KLINIK UMKM 116

Acara peluncuran ditandai dengan simbolis penyelesaian Puzzle bertuliskan KLINIK UMKM 116 oleh perwakilan pelaku UMKM yang dituntaskan oleh Bupati Mas Rio.

Dok.Foto: Bagi-bagi produk UMKM oleh para Staf Kecamatan Situbondo Kota

Usai acara, seluruh staf Kecamatan Situbondo Kota bergerak ke pinggir jalan raya depan pendopo. Mereka membagikan produk-produk UMKM kepada para pengendara yang melintas dan masyarakat sekitar, menegaskan komitmen nyata pemerintah untuk mengenalkan dan mendukung produk hasil karya warganya.

Penulis: HamzahEditor: Hamzah
error: