SITUBONDO – Suasana di Balai Desa Curahjeru, Kecamatan Panji, mendadak semarak pada Rabu (6/8/2025) siang. Bupati Situbondo, H. Yusuf Rio Wahyu Prayogo, yang akrab disapa Mas Rio, melakukan kunjungan mendadak untuk menyapa para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tengah menjalankan program pengabdian masyarakat.
Kunjungan ini berlangsung tanpa protokoler resmi. Mas Rio, dengan gaya khasnya yang santai namun tegas, langsung berbaur dengan mahasiswa serta warga desa. Ia membawa serta bantuan berupa paket sembako untuk mendukung aktivitas para mahasiswa yang tengah menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk Digitalisasi & Branding UMKM Lokal Inklusif.

Di hadapan para mahasiswa dan warga yang hadir, Mas Rio sempat memberikan penjelasan singkat namun bermakna tentang pentingnya membedakan antara “branding” dan “selling” dalam dunia usaha. Ia menjelaskan bahwa branding adalah proses membangun identitas, citra, dan persepsi sebuah produk di benak konsumen, sementara selling lebih fokus pada mendorong konsumen untuk melakukan transaksi pembelian.
“Branding menciptakan kepercayaan dan loyalitas jangka panjang. Selling itu menargetkan hasil langsung. Branding fokus pada cerita, nilai, dan emosi. Sedangkan selling lebih pada fitur, harga, dan manfaat langsung dari produk,” ujar Mas Rio yang disambut anggukan serius para peserta.
Mahasiswa dari Universitas Jember dan Universitas Muhammadiyah Malang yang tengah KKN di Desa Curahjeru memfasilitasi kegiatan ini sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi warga, khususnya pelaku UMKM.
Warga yang hadir pun cukup beragam, mulai dari pelaku ojek online lokal dengan brand “Muslim”, ibu-ibu pembuat kue rumahan, hingga penjahit senior H. Amsi. Interaksi hangat antara Mas Rio dan warga mengalir tanpa sekat. Dalam satu momen menarik, Mas Rio secara spontan menyerahkan selembar kain batik oranye kepada H. Amsi, menantangnya untuk dibuatkan sebuah baju.

Ketika H. Amsi menyebut nominal ongkos jahitnya, Mas Rio langsung mengeluarkan uang tunai dan membayarnya di tempat. Aksi spontan itu disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin. Bahkan, sesi fitting dilakukan sesaat setelah acara usai, menandakan dukungan nyata dari kepala daerah terhadap pelaku UMKM lokal.
Kepala Desa Curahjeru, Sandi, S.Pd., mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya atas kunjungan Bupati. “Alhamdulillah, sangat bangga desa kami dikunjungi oleh Bapak Bupati. Dan kebetulan, desa kami saat ini sedang kedatangan dua kelompok mahasiswa KKN—dari Universitas Jember dan Muhammadiyah Malang,” jelasnya.
Sandi menambahkan bahwa kegiatan sosialisasi tentang branding UMKM memang telah dirancang sebagai program utama mahasiswa KKN di desanya. Ia pun mengaku terkejut dengan kunjungan mendadak Mas Rio. “Kagetnya itu bahagia, kagetnya gembira,” ujarnya sambil tersenyum.
Lebih jauh, Sandi menilai kehadiran langsung bupati memberikan motivasi tambahan bagi warga. Apalagi, pesan-pesan yang disampaikan Mas Rio dianggap sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi para pelaku usaha mikro di desa. “Harapannya Pak Bupati bisa terus semangat memajukan desa-desa dan UMKM lokal agar bisa benar-benar naik kelas,” tuturnya.
Desa Curahjeru sendiri saat ini tengah giat mengembangkan berbagai potensi ekonomi berbasis komunitas. Dengan sokongan mahasiswa KKN, perangkat desa berharap ada pendampingan berkelanjutan dalam digitalisasi, pengemasan produk, pemasaran, hingga peningkatan legalitas usaha.