SITUBONDO – Gerakan Pramuka Kabupaten Situbondo memasuki babak baru dengan dilantiknya Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Masa Bakti 2025-2030, dan Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pergantian Antar Waktu (PAW) Masa Bakti 2021-2026. Digelar di Pendopo Kabupaten Situbondo pada hari Sabtu (5/7/25).
Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, Kak H. M. Arum Sabil, S.P., S.H., serta jajaran pengurus Kwarda Jawa Timur, Wakil Bupati Probolinggo, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio), Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah (Mbak Ulfi), Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Situbondo Husna Laili (Mbak Una), Forkopimda, dan beberapa perwakilan OPD setempat.
Pelantikan yang dilaksanakan oleh Kak Arum Sabil ini menjadi penanda resminya Kak Rio sebagai Ketua Mabicab Kabupaten Situbondo dan Kak Ulfi sebagai Ketua Kwarcab PAW Kabupaten Situbondo. Pembacaan Keputusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur Nomor 73 Tahun 2025 menjadi landasan hukum penetapan susunan pengurus Mabicab Gerakan Pramuka Kabupaten Situbondo yang diketuai oleh Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, dengan Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah, S.Pd.I., sebagai Wakil Ketua, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo Wawan Setiawan sebagai Ketua Harian.

Dalam sambutannya, Kak Arum Sabil menyoroti sejumlah poin krusial yang harus menjadi perhatian Gerakan Pramuka di era modern. Ia menekankan pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), di mana generasi muda harus memiliki kesehatan fisik dan mental yang prima, serta kendali emosi yang kuat di tengah gempuran kemajuan digital. Pramuka diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mengatasi masalah kesehatan akibat pola hidup tidak sehat dan dampak negatif media sosial.
Lebih lanjut, Kak Arum Sabil menggarisbawahi pendidikan yang holistik, yang tidak hanya terbatas pada ruang kelas, melainkan juga melibatkan interaksi dengan alam dan lingkungan sekitar. Pramuka diharapkan memfasilitasi kegiatan luar ruang dan pengenalan terhadap keberagaman Nusantara.
Isu ketahanan pangan dan energi juga menjadi perhatian serius. Dengan berkurangnya lahan pertanian dan terus bertambahnya populasi, inovasi dalam pertanian, seperti program “Pramuka Produktif” dan sistem Zero Waste, serta pemanfaatan energi terbarukan, menjadi sangat penting. Situbondo disebut memiliki potensi besar dalam bidang ini.
Pramuka, menurut Kak Arum Sabil, memiliki peran vital sebagai agen perubahan yang mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan dan pendidikan anak-anak, mengontrol kualitas makanan di lingkungan sekolah, serta melestarikan lingkungan.
Terakhir, ia menekankan pentingnya persatuan dan pengenalan Nusantara bagi generasi muda untuk menjaga keutuhan NKRI, sesuai dengan semangat leluhur, serta menegaskan bahwa menjaga keutuhan NKRI dan mencapai Indonesia Emas 2045 adalah tanggung jawab bersama.
Senada dengan Kak Arum Sabil, Kak Rio menegaskan perannya sebagai pembina Pramuka di Situbondo, dengan Kak Ulfi sebagai pelaksana yang diharapkan mampu membesarkan Gerakan Pramuka di sana. Ia menyoroti pentingnya Gerakan Pramuka sebagai gerakan pendidikan dan perkaderan, bukan gerakan politik atau pengumpul massa, yang bertujuan membentuk generasi muda siap siaga.

Kak Rio juga menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila dan amanat konstitusi dalam setiap kegiatan Pramuka, serta kesadaran bahwa setiap tindakan diawasi oleh rakyat. Ia berbagi pengalaman pribadi tentang pentingnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan lantang dan meletakkan tangan di dada kiri sebagai simbol komitmen, yang baginya adalah kebiasaan sejak masa aktivis.
Menurut Kak Rio, Pramuka berperan besar dalam membentuk karakter anak-anak dan memberikan pola tumbuh kembang yang terarah, terutama bagi anak-anak usia SD. Ia berharap kegiatan seperti Persami (Perkemahan Sabtu Minggu) lebih digalakkan, bahkan bisa dikolaborasikan dengan potensi wisata lokal. Komitmen pemerintah daerah Situbondo terhadap Pramuka juga ditegaskan, dengan keyakinan bahwa Pramuka tidak membutuhkan anggaran yang besar.
Ditemui usai pelantikan, Kak Ulfi menyampaikan rasa syukurnya atas pelantikan sebagai Ketua Kwarcab PAW hingga tahun 2026. Ia memiliki harapan besar untuk Pramuka, terutama karena pelantikan ini bertepatan dengan Bulan Suci Muharram. “Pramuka ini adalah jiwa sosial, ayo dong saya mohon anak yatim 10 Muharram nanti kita berikan, biar kita tahu bahwasannya Pramuka ini adalah kegiatan sosial,” tuturnya penuh semangat.

Kak Ulfi juga mengungkapkan program-program yang akan bersinggungan langsung dengan masyarakat. “Kemarin kita sudah melakukan perkemahan wira karya, di mana perkemahan ini terkait dengan pembangunan 4 RTLH yang didanainya itu diberikan oleh dari Jawa Timur,” jelasnya, merujuk pada empat rumah tidak layak huni yang telah selesai dibangun.
Ke depan, Kak Ulfi berharap seluruh pembina Pramuka di sekolah-sekolah dapat mengaktifkan kembali seluruh aktivitas ekstrakurikuler Pramuka mulai tahun ajaran baru. Ia menyadari adanya masukan bahwa aktivitas Pramuka sempat menurun.
“Maka dengan semangat pada saat ini, Mas Bupati juga menyampaikan, ayo apapun kegiatannya, maka tentu itu akan memacu semangat kami untuk melakukan aktivitas,” imbuhnya. Sebagai langkah awal, Kwarcab Situbondo berencana mengadakan perkemahan persahabatan dari tingkat MI, SD, SMP, hingga MTS.
Untuk membuat Pramuka lebih aktif di kegiatan kemasyarakatan, Kak Ulfi akan melakukan rapat kerja dengan seluruh pembina Pramuka yang dibagi per wilayah (timur, tengah, barat) untuk membangun ikatan emosional dan menyampaikan rencana ke depan.
Terkait himbauan kepada pembina Pramuka di sekolah-sekolah, Kak Ulfi berharap Pramuka menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang tidak hanya sekadar penilaian untuk persyaratan kenaikan kelas, tetapi juga menjadi prasyarat penting.
“Kami akan meninjau di mana kegiatan yang nantinya di situ bagus dan insya Allah kami akan memberikan penghargaan yang paling aktif itu di mana tentunya dengan penilaian dari kakak-kakak Mabiran,” janjinya.
Mengenai pos anggaran khusus, Kak Ulfi optimistis akan memohon kepada Mas Bupati untuk penambahan pos anggaran, sebagai bentuk semangat bagi para pembina dan anggota Pramuka dalam menjalankan setiap kegiatan.













