Sikap Tegas Ketua Relawan Pilar08 Tapal Kuda Timur Raya Soal MBG

BONDOWOSO (SBINews.id) – Ketua Relawan Pilar08 Tapal Kuda Timur Raya, Junaidi, S.H. (Bang Juned), menyampaikan sikap tegasnya terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan menjadi perbincangan publik. Dalam sebuah wawancara yang terekam dalam konten video, Junaidi menegaskan bahwa MBG merupakan “beban moral” bagi relawan yang sejak Pilpres 2024 ikut mengawal kemenangan Prabowo–Gibran.

Menurut Bang Juned, posisinya sebagai koordinator Pilar08 untuk wilayah Tapal Kuda Timur Raya membuat dirinya merasa memiliki tanggung jawab penuh untuk ikut memastikan program prioritas presiden dijalankan sesuai tujuan.

“Ketika ada program beliau, program presiden, wajib bagi kami untuk mengawal,” ujarnya.
Ia menepis anggapan bahwa dirinya atau relawan menolak program MBG. Sebaliknya, ia menyatakan dukungan penuh selama program berjalan sesuai aturan.

“Saya sangat mendukung adanya MBG. Tapi selama itu memang sesuai regulasi, sesuai aturan yang ada, baik juklak maupun keputusan Kepala BGN Nomor 24 Tahun 2025,” tegasnya.

Bang Juned meminta para owner dan mitra penyedia layanan MBG untuk kembali pada aturan dan tidak bermain-main dalam pelaksanaannya. Ia mengingatkan bahwa tujuan besar MBG adalah menciptakan Generasi Emas 2045, sehingga tidak boleh tercoreng oleh praktik-praktik menyimpang.

“Kalau sudah terjadi bancakan-bancakan yang tidak sesuai, di sinilah yang bisa menjadi tempat praktik korupsi baru ketika tidak ada pengawasan,” ujarnya.

Dalam wawancara tersebut, Bang Juned juga menyoroti fenomena di Bondowoso, yang menurutnya mulai terjadi pergeseran pengelolaan MBG oleh sejumlah mitra yang sebelumnya berada di pihak lawan saat Pilpres. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak bersikap diskriminatif, namun perubahan tersebut menimbulkan asumsi yang patut menjadi perhatian.

“Menu-menu banyak yang tidak sesuai. Kami punya asumsi, jangan-jangan mereka mau menghancurkan program MBG ini, mau menghancurkan nama Pak Prabowo,” katanya.

Baca Juga:
Ji Lilur: PEBITALEKARA Grup Targetkan Jadi Hatchery Pertama yang Sukses Memijahkan Lobster

Ia mengingatkan bahwa owner atau mitra dari kubu yang sebelumnya berseberangan sangat berpotensi menimbulkan masalah jika tidak diawasi.

“Apa mereka cuma berkamuflase untuk menciptakan kegaduhan dalam MBG? Ini wajib jadi telaah bagi BGN,” tambahnya.

Terkait langkah yang akan diambil, Bang Juned menegaskan bahwa pihaknya akan terus menjalankan fungsi kontrol atas pelaksanaan MBG, khususnya terhadap SPPG dan penyedia lainnya yang dinilai tidak memenuhi aturan.

Bang Juned telah menyiapkan langkah pelaporan kepada Satgas MBG Bondowoso agar dilakukan audit menyeluruh, mulai dari kelengkapan sertifikat, operasional IPAL, hingga kompetensi chef yang wajib memiliki sertifikasi makanan.

“Ini sangat riskan. Jangan hanya menunggu dari BGN. SPPG, owner, dan mitra harus berinovasi membuat pelatihan sertifikasi secara mandiri,” jelasnya.

Bang Juned menegaskan bahwa penyedia MBG tidak boleh hanya fokus pada profit. Ia berharap para pelaku penyedia makanan justru mau meningkatkan kapasitas agar benar-benar profesional dalam menjalankan amanah program negara.

Menutup pernyataannya, Bang Juned berpesan keras kepada para Kepala SPPG, agensi, dan akuntan agar tetap independen. “Anda bekerja untuk negara. Jangan mau diatur oleh owner atau mitra SPPG,” tegasnya.

Bang Juned juga mengingatkan para mitra dan owner agar tidak mengorbankan para pekerja muda yang baru membangun karier.

“Jangan korbankan adik-adik saya. Mereka masih muda, masa depan mereka masih panjang. Jangan dikorbankan hanya demi mengeruk keuntungan.”

Wawancara tersebut memperlihatkan sikap kritis sekaligus komitmen Bang Juned dan Relawan Pilar08 Tapal Kuda Timur Raya untuk memastikan bahwa MBG berjalan sesuai niat awal pemerintah: membantu anak bangsa mendapatkan gizi layak, bukan membuka ruang bagi praktik curang dalam pengelolaannya.

Penulis: Edy SupriyantoEditor: Hamzah
error: