Dina Lorenza Audrina Tinjau Warga Korban Gempa Banyuputih Situbondo: “Kita Bangkit Bersama”

Dok.Foto: Heru Setiawan mendampingi Dina Lorenza di salah satu rumah milik warga terdampak.

SITUBONDO (SBINews.id) — Empati dan kepedulian mengalir dari wajah Dina Lorenza Audrina, anggota Komisi VII DPR-RI dari Fraksi Partai Demokrat, saat menyambangi para korban gempa bumi di Dusun Sidomulyo, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Rabu (22/10/25). Dalam suasana haru, sekitar 70 warga, sebagian besar ibu-ibu, berkumpul di rumah Kepala Dusun Sidomulyo, Ahmad Junaidi, untuk menyambut kedatangan sang legislator yang dikenal ramah dan peduli terhadap masyarakat bawah.

Musibah gempa yang mengguncang kawasan utara Situbondo pada 25 September 2025 itu meninggalkan luka mendalam bagi warga. Getarannya merusak puluhan rumah, membuat sebagian warga kehilangan tempat tinggal, dan memaksa mereka bertahan di tenda-tenda darurat yang sederhana. Hingga kini, kehidupan mereka belum sepenuhnya pulih.

Dok.Foto: Suasana kehangatan antara Dina Lorenza dan warga Dusun Sidomulyo.

Dalam sambutannya di hadapan warga, Dina Lorenza tampak menahan haru. “Ya Allah, baru hari ini saya bisa hadir. Mohon maaf, ibu-ibu, saya baru datang sekarang. Tapi Insya Allah, tidak ada kata terlambat,” ujarnya dengan suara lembut.

Dok.Foto: Sisa rumah terdampak gempa yang rata tanah.

Dina Lorenza menegaskan bahwa kedatangannya bukan sekadar membawa bantuan, tetapi juga membawa semangat dan penguatan moral. “Jangan dilihat nilainya, ya Bu. Ini bentuk kepedulian saya untuk ikut berbagi dengan ibu-ibu semua,” tambahnya.

Suasana pertemuan terasa penuh kehangatan dan keakraban. Dina menyapa satu per satu warga, menanyakan kondisi rumah mereka, dan memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut.

“Alhamdulillah, tidak ada korban, ya Bu? Tadi saya lihat rumah-rumah di sebelah timur, banyak yang rusak parah. Saya ikut prihatin, semoga semua bisa segera pulih,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Dok.Foto: Kunjungan Dina Lorenza ke rumah warga yang terdampak gempa.

Ia juga menyampaikan rasa syukur karena pemerintah daerah dan berbagai pihak sudah turut turun tangan membantu. “Alhamdulillah, dari pemerintah kabupaten, provinsi, hingga DPRD sudah hadir semua. Artinya kita tidak sendiri. Insya Allah banyak yang membantu, karena kekuatan itu tidak mungkin berdiri sendiri, harus bersama-sama, bergotong royong,” tuturnya.

Baca Juga:
Karna Suswandi Tantang Fraksi PKB: Tuduhan Penghapusan Program Sehati Dibantah

Dengan nada yang menenangkan, Dina Lorenza mengajak warga untuk tidak larut dalam kesedihan. “Sekarang saatnya bangun lagi yang baru, Bu. Tetap semangat, selalu tersenyum, dan yakin bahwa Allah tidak akan memberi cobaan di luar kemampuan kita. Mudah-mudahan tidak ada bencana lagi, Amin ya rabbal alamin,” ucapnya disambut lirih “amin” dari para ibu-ibu yang hadir.

Usai pertemuan di rumah Kepala Dusun, Dina Lorenza didampingi oleh Koordinator Kabupaten Heru Setiawan dan Misyono serta Koordinator Kecamatan Banyuputih Sumakki, melanjutkan kunjungan dengan mendatangi langsung rumah-rumah warga yang terdampak gempa.

Di setiap rumah yang ia datangi, suasana haru kembali pecah. Legislator asal Partai Demokrat itu terlihat tak mampu menahan air mata ketika melihat sisa reruntuhan bangunan yang kini hanya tersisa puing-puing bata dan kayu lapuk.

Kepada setiap keluarga yang ia temui, Dina memberikan bantuan berupa paket sembako dan sejumlah uang tunai. “Saya tahu bantuan ini tidak seberapa, tapi semoga bisa sedikit meringankan beban ibu-ibu semua,” katanya sembari menyerahkan bantuan dengan tangan gemetar karena menahan tangis.

Dok.Foto: Tenda bantuan BNPB.

Kondisi di lapangan memperlihatkan betapa beratnya perjuangan warga pasca gempa. Sebagian besar rumah mengalami kerusakan parah, mulai dari retak pada dinding hingga roboh total. Beberapa warga bahkan masih tinggal di tenda bantuan dari BNPB. Namun, tenda yang berukuran sekitar 2 x 4 meter itu sangat minim fasilitas, tanpa alas dan tidak mampu menahan hawa dingin malam hari.

“Tidur di tanah, alasnya cuma tikar tipis. Kalau hujan, air masuk dari samping,” keluh salah satu warga, Siti Aminah, kepada Dina Lorenza dengan nada lirih. Mendengar itu, Dina kembali terdiam sejenak, matanya berkaca. Ia kemudian menggenggam tangan Siti dengan erat, seolah ingin menyalurkan kekuatan.

Baca Juga:
Dugaan Pungli Pengurusan SITJ, Ini Penjelasan Dr. Musa Darwin Pane

Dari Sidomulyo, rombongan Dina Lorenza bergerak menuju Dusun Ranurejo, Desa Sumberanyar, yang juga menjadi salah satu titik terparah terdampak gempa. Kondisi di lokasi kedua tak jauh berbeda. Rumah-rumah warga tampak rusak berat, dan sebagian penghuninya masih tinggal di tempat penampungan darurat.

Di Dusun Ranurejo, sekitar 50 warga sudah menunggu kedatangannya. Dina kembali menyapa mereka satu per satu, dengan gestur yang sama hangatnya. Ia menurunkan bantuan sembako dan uang tunai, seraya memberikan penguatan moral.

Dok.Foto: Dina Lorenza serahkan bantuan kepada warga Dusun Ranurejo

“Bapak Ibu semua, jangan menyerah. Kita semua diuji, tapi insya Allah kita bisa bangkit bersama. Ini waktunya untuk saling menguatkan,” ujar Dina tulus.

Di tengah terik siang, air mata kembali menetes dari wajah Dina Lorenza. Ia mengusapnya pelan sambil memandang barisan tenda dan rumah-rumah rusak di kejauhan.

“Hati saya benar-benar tersentuh melihat semua ini. Saya akan terus berjuang agar perhatian pemerintah pusat kepada masyarakat terdampak di Situbondo bisa lebih besar,” katanya kepada awak media yang ikut mendampingi.

Dok.Foto: Heru Setiawan turut menyerahkan bantuan kepada warga terdampak.

Kunjungan itu tidak hanya meninggalkan kesan mendalam bagi warga, tetapi juga menggambarkan sisi humanis dari seorang wakil rakyat. Dalam kesederhanaannya, Dina Lorenza menunjukkan bahwa politik bisa menjadi jembatan kemanusiaan, bukan sekadar kekuasaan.

Bagi warga Sidomulyo dan Ranurejo, kedatangan Dina Lorenza menjadi semacam pelipur lara di tengah kepedihan. “Kami merasa tidak sendirian. Ternyata masih banyak yang peduli sama kami,” ujar Ahmad Junaidi, Kepala Dusun Sidomulyo, dengan mata berkaca.

Sementara itu, Dina Lorenza menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong langkah-langkah nyata bagi pemulihan warga. Ia berencana berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk memastikan program rehabilitasi rumah dan bantuan sosial segera direalisasikan.

Dok.Foto: Korkab Misyono dan Korcam Sumakki menurunkan bantuan paket sembako.

“Kita harus pastikan semua warga bisa kembali hidup dengan layak. Tidak ada yang tertinggal,” pungkasnya sebelum meninggalkan lokasi.

Baca Juga:
Dua Pengacara Dampingi Supervisor SPBU Panarukan Laporkan Media Online Beserta Akun Medsos Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Hari itu, Dusun Sidomulyo dan Dusun Ranurejo tidak hanya menjadi saksi kepedulian, tetapi juga kebangkitan semangat baru. Dalam kesunyian reruntuhan, terselip harapan bahwa tangan-tangan kecil yang saling menggenggam akan mampu membangun kembali kehidupan dari puing-puing bencana.

Penulis: Hamzah Editor: Hamzah
error: