Dina Lorenza Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja

Wujudkan Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas 2045

SITUBONDO (SBINews.id) – Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo menjadi saksi semangat kebersamaan dalam mewujudkan keluarga berkualitas. Pada Selasa, 22 Oktober 2025, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja, menghadirkan anggota Komisi VII DPR-RI dari Partai Demokrat, Dina Lorenza Audrina.

Kegiatan ini mengusung tagline nasional “Keluarga Berkualitas untuk Indonesia Emas”, dengan semangat bahwa Indonesia Emas 2045 bukan sekadar cita-cita, melainkan tujuan nyata yang bisa diwujudkan bersama. Langkah kecil yang dimulai dari keluarga diyakini akan menciptakan lompatan besar bagi masa depan bangsa.

Acara berlangsung di balai desa Klatakan dengan suasana penuh antusiasme. Sekitar 200 warga hadir bersama jajaran Forkopimca Kendit, Kepala Desa Klatakan Narwiyoto, serta perwakilan dari BKKBN Jawa Timur. Kehadiran masyarakat yang beragam, mulai dari kader PKK, tokoh masyarakat, hingga generasi muda, memperlihatkan kuatnya komitmen bersama dalam memperkuat ketahanan keluarga.

Dalam sambutannya, Dina Lorenza menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai pondasi pembangunan bangsa. Menurutnya, keluarga yang sehat, cerdas, dan berdaya adalah kunci menuju masyarakat Indonesia yang tangguh dan sejahtera. Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan literasi gizi, pendidikan karakter, serta pemberdayaan ekonomi rumah tangga.

“Indonesia Emas 2045 bukan sekadar mimpi. Itu adalah tanggung jawab kita bersama. Keluarga adalah awal dari semua perubahan. Mari kita mulai dari rumah, dengan cinta, pendidikan, dan semangat gotong royong,” ujar Dina Lorenza dalam orasinya yang mendapat sambutan hangat dari hadirin.

Kegiatan ini juga diwarnai dengan sesi diskusi dan penyuluhan teknis dari tim BKKBN Jawa Timur. Mereka memaparkan berbagai program unggulan yang menjadi bagian dari gerakan nasional Bangga Kencana — yakni Bangga Membangun Keluarga Berencana.

Baca Juga:
Kunker Reses Ina Ammania, Anggota Komisi VIII DPR RI di Ponpes Al-Masyhuriah Curah Jeru Barat

Menurut Ghana Renaldi Pasca Surya, Sekretaris Perwakilan BKKBN Jawa Timur, kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan legislatif dalam menekan angka stunting serta meningkatkan kualitas hidup keluarga.

“Program Bangga Kencana memiliki lima fokus utama: Pertama, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau Genting. Kedua, Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Ketiga, Taman Asuh Sayangan (Tamasya). Keempat, Lansia Berdaya (SIDAYA). Dan terakhir, pengembangan super aplikasi Keluarga Indonesia yang memudahkan masyarakat mengakses layanan keluarga berencana dan kesehatan,” jelas Ghana.

Ghana menambahkan, kolaborasi dengan anggota DPR RI seperti Dina Lorenza merupakan bentuk nyata kemitraan strategis antara eksekutif dan legislatif. “Kami selalu bermitra dan terus dievaluasi agar program BKKBN tepat sasaran, sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Dalam sesi wawancara terpisah, Kepala Desa Klatakan, Narwiyoto, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia menyebut bahwa kehadiran Bu Dina dan BKKBN memberikan pencerahan bagi masyarakat desa, terutama dalam isu kesehatan keluarga dan pencegahan stunting.

“Fasilitasi yang dilakukan ini luar biasa,” kata Narwiyoto. “Masyarakat jadi lebih paham bagaimana cara hidup sehat, cerdas, dan bergizi. Narasumber dari Jawa Timur dan Situbondo juga memberikan penjelasan yang sangat bermanfaat. Kami di desa akan menindaklanjuti dengan program kolaboratif ke depan.”

Lebih dari sekadar sosialisasi program, acara di Desa Klatakan ini juga menjadi ruang ekspresi budaya. Pemerintah desa menampilkan kesenian khas lokal, termasuk tarian Blekok yang dibawakan oleh Sanggar Lampana Kusuma, binaan masyarakat setempat.

Pertunjukan tersebut mendapat apresiasi langsung dari Dina Lorenza. Menurutnya, pelestarian seni dan budaya lokal harus berjalan beriringan dengan pembangunan manusia dan keluarga. “Seni adalah bagian dari identitas bangsa. Kalau seni dan budaya kita lenyap, hilanglah jati diri bangsa,” ujar Narwiyoto mengutip pesan Dina.

Baca Juga:
Dua Pengacara Dampingi Supervisor SPBU Panarukan Laporkan Media Online Beserta Akun Medsos Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Kades Narwiyoto menilai dukungan Dina Lorenza terhadap pelestarian seni di desa menjadi angin segar. “Beliau memberi dorongan agar kami terus membangun seni dan budaya di desa. Ini bagian penting dari pembangunan karakter keluarga dan masyarakat,” tuturnya.

Selain kesenian, acara ini juga menjadi wadah serap aspirasi. Sejumlah warga menyampaikan keluhan dan harapan mereka, khususnya mengenai pemasaran produk lokal dan pengembangan ekonomi kreatif di tingkat desa.

Menanggapi hal tersebut, Dina Lorenza menegaskan komitmennya untuk membantu masyarakat desa mengembangkan potensi ekonomi kreatif. Ia mengungkapkan bahwa banyak warga memiliki keterampilan dan kreativitas tinggi, namun masih kesulitan dalam hal pemasaran dan pengemasan produk.

“Banyak warga yang sudah bisa membuat produk bagus, tapi mereka belum tahu cara menjual atau memasarkan,” ujar Dina. “Ke depan, akan ada pelatihan-pelatihan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta UMKM agar mereka bisa naik kelas.”

Ia juga menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menghadirkan bimbingan berkelanjutan bagi pelaku ekonomi kreatif di desa. “Yang penting ada pendampingan terus-menerus, supaya potensi mereka tidak berhenti di tengah jalan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dina juga menyinggung soal kepeduliannya terhadap korban bencana. Ia menyebut akan segera mengunjungi lokasi terdampak musibah di wilayah lain, serta berencana menyalurkan bantuan bagi korban gempa.

Selain materi program dan aspirasi masyarakat, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai gotong royong. BKKBN Jawa Timur mengajak masyarakat desa agar bersama-sama mendorong keluarga muda menerapkan pola hidup sehat dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Tagline “Keluarga Berkualitas untuk Indonesia Emas” kembali menggema di akhir acara, menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa ditentukan dari rumah. Pendidikan karakter, komunikasi keluarga, dan keseimbangan antara ekonomi serta spiritual menjadi fondasi menuju Indonesia yang sejahtera.

Baca Juga:
Puluhan Tahun Tak Ternormalisasi, Kali Juma’in Jadi Bom Waktu Banjir Situbondo

Kegiatan fasilitasi teknis ini juga dinilai sukses memperkuat sinergi antara lembaga pusat dan daerah. Pemerintah desa Klatakan berharap program-program seperti ini dapat terus berlanjut dan diperluas ke desa lain di Kabupaten Situbondo.

Menurut Narwiyoto, kolaborasi lintas sektor inilah yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan keluarga di tingkat desa. “Kami siap menjadi desa percontohan untuk penerapan program Bangga Kencana di Situbondo,” ujarnya optimistis.

Dina Lorenza menutup kegiatan dengan pesan inspiratif, bahwa setiap keluarga memiliki peran penting dalam membentuk generasi emas. “Mulailah dari rumah. Rawat keluarga dengan cinta, pendidikan, dan nilai moral yang kuat. Karena dari sanalah Indonesia Emas 2045 akan lahir,” pungkasnya.

Usai acara, para peserta masih tampak antusias berdiskusi dan berfoto bersama. BKKBN juga membuka booth informasi seputar program keluarga berencana dan layanan konseling gizi bagi ibu dan anak.

Antusiasme warga menunjukkan bahwa masyarakat kini semakin sadar bahwa keluarga bukan sekadar unit sosial, tetapi inti dari kemajuan bangsa. Dengan dukungan pemerintah dan legislatif, mereka berharap program Bangga Kencana dapat benar-benar menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Kegiatan hari itu bukan hanya menjadi ajang sosialisasi, tetapi juga momentum kebangkitan nilai-nilai keluarga, budaya, dan solidaritas sosial yang menjadi kekuatan utama bangsa Indonesia.

Dengan semangat #kemendukbangga_bkkbn, Desa Klatakan menutup kegiatan dengan optimisme: membangun keluarga berkualitas, memperkuat budaya lokal, dan melangkah pasti menuju Indonesia Emas 2045 — dari rumah, dari desa, untuk bangsa.

Penulis: HamzahEditor: Hamzah
error: