BONDOWOSO (SBINews.id) — Tiga kepala daerah dari Kabupaten Situbondo, Bondowoso, dan Jember resmi menandatangani kesepakatan pembentukan kawasan aglomerasi Tapal Kuda di Pendopo Raden Bagus Asra, Bondowoso, Kamis (16/10/25). Kesepakatan strategis ini menandai langkah besar menuju integrasi pembangunan ekonomi, transportasi, dan pariwisata di wilayah timur Jawa Timur.
Penandatanganan dilakukan oleh Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Bupati Bondowoso KH. Abdul Hamid Wahid, dan Bupati Jember Muhammad Fawait. Tiga kepala daerah ini sepakat memperkuat kolaborasi lintas kabupaten guna mempercepat pertumbuhan ekonomi regional, menurunkan angka kemiskinan, serta meningkatkan konektivitas antarwilayah.
Langkah bersejarah tersebut turut disaksikan langsung oleh Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Jawa Timur III, HM. Nasim Khan, yang menyatakan dukungan penuhnya terhadap kolaborasi tiga kabupaten tersebut.
“Saya mendukung aglomerasi ini sebagai bentuk kebersamaan yang nyata. Ke depan, kami harap Banyuwangi juga bisa bergabung sehingga kawasan timur Tapal Kuda tumbuh sebagai pusat ekonomi, industri, wisata, pertanian, hingga kelautan,” ujar Nasim Khan di hadapan para undangan.
Salah satu agenda utama dalam kesepakatan ini adalah reaktivasi jalur kereta api Panarukan–Jember, yang dulunya menjadi urat nadi transportasi utama sejak masa kolonial Belanda.
“Dulu jalur ini primadona masyarakat Panarukan dan Bondowoso untuk mengangkut hasil panen dan perdagangan. Sekarang, sudah saatnya kita hidupkan kembali demi kepentingan rakyat,” ujar Nasim kepada awak Media BeritaNasional.id.
Ia menegaskan, proyek nasional tersebut harus dilaksanakan dengan pendekatan humanis, terutama kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur rel lama. Pemerintah daerah, menurutnya, harus bersinergi erat dengan Kementerian Perhubungan dan PT KAI agar proses reaktivasi berjalan lancar dan berkelanjutan.
Sementara itu, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau yang akrab disapa Mas Rio menilai reaktivasi jalur kereta Panarukan–Jember akan menjadi game-changer bagi kawasan Tapal Kuda.
“Jalur ini bisa menciptakan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan dari sektor perdagangan, logistik, hingga pariwisata,” tegas Mas Rio.
Selain sektor transportasi, kolaborasi tiga kabupaten ini juga menargetkan integrasi pariwisata lintas daerah. Mereka berencana menciptakan paket wisata terpadu yang menghubungkan destinasi unggulan seperti Pantai Pasir Putih Situbondo, Kawah Ijen Bondowoso, dan Pantai Watu Ulo Jember.
“Sembilan puluh persen wisatawan Pantai Pasir Putih berasal dari Jember dan Bondowoso. Artinya, koneksi antarwilayah sudah terbentuk secara alami, tinggal kita kelola secara profesional,” tambah Mas Rio.
Bupati Jember Muhammad Fawait menyebut kerja sama tiga daerah ini sejalan dengan semangat Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran, khususnya dalam pembangunan dari pinggiran dan penguatan konektivitas antarwilayah.
“Kami ingin Tapal Kuda tidak lagi dikenal sebagai kawasan tertinggal, melainkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata baru di Jawa Timur,” ujar Fawait optimistis.
Nasim Khan kembali menegaskan pentingnya komitmen lintas daerah dalam mewujudkan kawasan aglomerasi Tapal Kuda yang berdaya saing tinggi. Ia juga menyampaikan dorongan kepada pemerintah pusat dan PT KAI agar percepatan proyek nasional reaktivasi jalur kereta Situbondo–Jember segera direalisasikan.
“Saya terus menyuarakan di tingkat pusat agar jalur ini dihidupkan kembali. Ini bukan hanya soal sejarah, tapi soal harapan rakyat Panarukan hingga Jember. Kita akan kawal bersama, baik di tingkat provinsi maupun nasional,” tegasnya.
Dengan adanya kesepakatan ini, kawasan Tapal Kuda kini bersiap bertransformasi menjadi poros ekonomi baru Jawa Timur bagian timur. Sinergi antara pemerintah daerah, DPR RI, dan pemerintah pusat diharapkan mampu menghadirkan pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
“Aglomerasi ini bukan sekadar perjanjian di atas kertas, melainkan semangat nyata untuk membangun bersama. Jika Banyuwangi nanti bergabung, maka empat kabupaten di wilayah timur Tapal Kuda akan menjadi motor penggerak ekonomi, industri, wisata, pertanian, perkebunan, dan kelautan,” pungkas Nasim Khan.